PON Papua: Sulawesi Tenggara Target 7 Emas dari Cabang Dayung

Salah satu cabang olahraga yang menjadi andalan Propinsi Sulawesi Tenggara untuk mendulang medali di ajang PON XX Papua adalah cabang olahraga Dayung. 

Tim Dayung Sulawesi Tenggara menargetkan meraih 7 medali emas di ajang PON XX Papua kali ini, meningkat dari perolehan medali emas yang diraih pada PON 2016 di Jawa Barat.

Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (PODSI Sultra) optimistis bisa mencapai target tersebut mengingat cabang olahraga dayung di Sulawesi Tenggara rutin menyumbangkan medali dalam setiap mengikuti perhelatan nasional yang digelar.

Tim dayung Sulawesi Tenggara yang berkekuatan 29 pedayung, dengan beberapa nomor-nomor andalan yang ditargetkan merebut emas. Di nomor Kano putra, dua atlet dayung andalan Sulawesi Tenggara yang diharapkan meraih emas adalah M. Burhan di nomor Kano (C1)) 1000 meter dan di nomor Kano (C2) 1000 meter melalui pasangan M. Burhan dan Sofiyanto. Sementara di tim Kano Putri (C1) 200 meter dan (C2) 500 meter sebagai nomor andalan untuk medali emas, menurunkan atlet Dayumin dan Waode Karmila.
Dinomor kayak 1 dan kayak 2 jarak 1.000 meter putra, Sulawesi Tenggara akan menurunkan pedayung andalannya Laode Jumardin, Mulis dan Laode Muflihun. Sementara untuk nomor Kayak Slalom dan Kano Slalom, atlet yang akan diturunkan adalah Al Azhar Ramadhan.

Tim Sulawesi Tenggara juga berharap banyak dari nomor Traditional Boat Race (TBR). Sulawesi Tenggara turun di 9 nomor pertandingan perahu tradisional ini, yakni:

1. Jarak 1.000 meter putra (12 crew)
2. Jarak 500 meter putra (12 crew)
3. Jarak 200 meter putra (12 crew)
4. Jarak 1.000 meter putri (12 crew)
5. Jarak 500 meter putri ( 12 crew)
6. Jarak 200 meter putri (12 crew)
7. Mix 1.000 meter putra/putri (22 crew)
8. Mix 500 meter putra/putri (22 crew)
9. Mix 200 meter putra/putri (22 crew).

Sebagai daerah kepulauan, Sulawesi Tenggara memang tidak pernah kekurangan bakat-bakat alami di cabang olahraga dayung. 

Boleh dikata atlet dayung Sulawesi Tenggara tertempa oleh latihan alami yang hanya butuh sedikit sentuhan teknis, selebihnya bakat alam mereka yang akan berbicara. 

Bakat alam memang telah melekat pada atlet dayung  Sulawesi Tenggara yang hampir semuanya lahir dan besar di daerah pesisir sebagai anak-anak nelayan yang telah akrab dengan ganasnya gelombang laut Banda.

Banyak atlet-atlet dayung asal Sulawesi Tenggara yang sukses mengukir prestasi baik di tingkat regional, nasional maupun internasional, namun sebagaimana biasanya daerah-daerah di luar jawa, yang memiliki hambatan dan permasalahan dalam pembiayaan pembinaan atlet.

Banyak diantara atlet asal Sulawesi Tenggara atas dasar pertimbangan kurangnya perhatian terhadap pembinaan atlet termasuk diantaranya masalah kesejahteraan dan "finansial", mereka memilih pindah daerah yang lebih memperhatikan dan menjanjikan adanya masa depan yang lebih bagus daripada memilih bertahan di Sulawesi Tenggara.

Bagi tim Sulawesi Tenggara persaingan di cabang dayung pada PON Papua ini sangat ketat dimana tim-tim seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Riau dan juga tuan rumah Papua serta dari Kalimantan Tengah memiliki atlet-atlet pilihan yang menjadi atlet pelatnas. 

Sampai hari ini Jumat, 1/10 2021 tim dayung Sulawesi Tenggara telah meraih dua medali emas melalui atletnya M. Burhan di nomor Kano (C1) 1000 meter dan Dayumin dari nomor Kano (C1) putri 200 meter. Dan satu medali perak dari nomor Kano (C2) putra M. Burhan/Safiyanto.