Salah satu liga sepakbola dunia yang mendapatkan perhatian utama para penggemar bola di seantero jagad adalah LaLiga Santander, liga sepakbola Spanyol.
Dan ikon dari LaLiga Santander itu sendiri tak dapat dipungkiri adalah perseteruan klasik antara dua klub yang mewakili tim ibukota Spanyol dan tim ibukota negeri Catalan. El Clasico, Real Madrid vs Barcelona.
Perseteruan klasik ini selalu saja ditunggu dan menarik perhatian bukan saja bagi penggemar masing-masing tim tapi juga oleh penggemar sepakbola bola dunia.
El Clasico ini mungkin menjadi sebuah laga yang terikonik dari semua laga-laga klasik di liga dunia, seperti Derby D'Italiano antara Inter Milan vs Juventus yang kini sepertinya sudah tidak relevan lagi, demikian juga duel klasik Liverpool vs Manchester United di liga Inggris serta duel klasik liga Jerman antara Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund.
El Clasico tetap memberi daya tarik dan nuansa persaingan yang tidak pernah bisa padam dan digantikan oleh laga dengan klub lain yang meskipun juga bisa tampil lebih dari El Real dan El Barca, seperti Atletico Madrid, Sevilla, Valencia dan lain-lain.
Saking berkelasnya persaingan El Clasico ini, LaLiga Santander menjadikannya sebagai ikon liga, bahkan di musim ini mereka telah menciptakan logo dan identitas merek baru untuk El Clasico, pertandingan yang mempertemukan FC Barcelona dan Real Madrid setiap musim, dengan tujuan memberikan identitas salah satu pertandingan olahraga paling ikonik dan populer di planet ini dengan visual yang unik dan sangat mudah untuk dikenali.
Ini merupakan proyek LaLiga dengan memberikan "branding" pada laga klasik dan ikonik ini yang mencerminkan "jiwa" dari apa yang dilambangkan oleh pertemuan legendaris ini yaitu persaingan, kekuatan, semangat, teknologi, inovasi, dinamisme, hiburan, dan globalitas.
"Citra baru ini akan menjadi aset lain dalam upaya LaLiga untuk meningkatkan nilai merek kompetisi dan klubnya, yang dapat ditampilkan di semua acara dan aktivasi internasional yang diadakan di sekitar pertandingan ini sebagai bagian dari strategi internasionalisasi LaLiga," demikian rilis resmi dari LaLiga Santander.
Laga yang ditonton hampir di setiap sudut planet ini, El Clasico yang merupakan pertunjukan blockbuster di sepakbola yang excellence dari LaLiga ini adalah pertandingan klub yang paling banyak ditonton secara global.Â
Sebuah pertunjukan klasik yang ditonton semua orang, yang menyatukan semua orang, apakah mereka suka sepak bola atau tidak, dan menjadi titik sentuh budaya yang melampaui batas.
Namun yang menjadi persoalan sekarang adalah masih menarikkah El Clasico sebagai sebuah tontonan sepakbola tingkat tinggi, yang mencerminkan persaingan, kekuatan, semangat, inovasi, dinamisme serta hiburan.Â
Kepergian ikon Barcelona, Lionel Messi setelah sebelumnya ikon Real Madrid Cristiano Ronaldo juga telah pergi, sangat terlihat menurunkan kualitas tim baik secara teknis permainan maupun nilai jual kebintangan, terutama di tubuh Barcelona sangat-sangat jauh dari gambaran "mercusuar" sebagaimana ketika masih ada Messi.
Memang Messi bukan satu-satunya faktor yang mengangkat pamor Barcelona sebagai tim elit Spanyol dan dunia, namun sejauh ini kehilangan Messi bagi Barcelona tidak atau belum tergantikan oleh seorang pemain yang bisa menjadi pilar panutan sebagaimana Messi berperan sewaktu di Barcelona.
Selain itu rivalitas El Clasico juga melibatkan identitas "kedaerahan" antara tim Spanyol dan tentu saja tim Catalan, terkhusus bagi tim Catalan aroma Catalonia sekarang begitu tipis, tidak seperti saat Andres Iniesta, Xavi Hernandez, dan Carlos Puyol masih bergabung bersama Gerard Pique, Jordi Alba, Sergio Busquets dan Sergi Roberto dengan pelatih Pep Guardiola.Â
Kini aroma yang kental di Barca adalah aroma Belanda yang dibawa oleh pelatih Ronald Koeman, pemain Catalan yang tersisa di Barca sudah melewati masa jayanya, Pique, Alba, Busquets sudah takbisa lagi diharapkan dalam waktu yang lama, sementara pemain lain seperti Sergi Roberto dan Luis Garcia masih jauh dari kualitas bintang sebagaimana pemain-pemain Catalan di tim Blaugrana dahulu.
Untuk Real Madrid masih lebih beruntung, kehilangan Ronaldo tidak begitu berarti, regenerasi pemain di Madrid begitu cair, keseimbangan tim masih terjaga.
Apa yang dijual di El Clasico, bukan saja sejarah rivalitas, namun juga kebintangan skuadnya, semangat perlawanannya, dan kualitas laga yang atraktif dengan bakat sepakbola yang brilian.Â
Kalau berbicara tentang tim Los Blancos tentu masih "bisa" memenuhi kriteria, El Real masih punya banyak stok pemain berkualitas bintang yang bisa ditampilkan oleh pelatih yang juga berkualitas bintang.Â
Tapi ketika berbicara tentang Blaugrana, siapa yang bisa menjadi bintang.? Siapa yang bisa menjadi pilar sentral.? Sepertinya kita tidak punya pilihan untuk menjawab, sang pelatih pun, Ronald Koeman masih menjadi tanda tanya apa dan bagaimana strateginya dalam mengatur skuadnya.
Apakah masih relevan El Clasico menjadi ikon LaLiga Santander.? Mungkin untuk saat ini El Clasico berada di titik yang paling rendah. Tapi bagaimanakah langkah LaLiga Santander yang serius mempromosikan El Clasico di musim ini, sudah tepatkah.?
Tentu apa yang dilakukan oleh manajemen LaLiga Santander untuk mempertahankan eksistensi ikon mereka sangat tepat dan waktunya memang harus saat ini, saat salah satu dari rivalitas abadi di liga Spanyol ini berjalan pincang. Untuk menjaga iklim persaingannya agar tetap semarak dan riuh, Â intervensi non teknis harus ditempuh.
LaLiga sedang mempersiapkan peluncuran besar identitas visual baru El Clasico bertepatan dengan El Clasico berikutnya, yang akan dimainkan pada bulan Oktober. Promosi peluncuran proyek branding ini akan diimplementasikan pada semua outlet media yang diluncurkan oleh LaLiga, baik secara nasional maupun internasional, melalui promosi, kampanye digital dan media, aktivasi media internasional, konferensi pers, dan acara internasional.
Simbol baru yang menggantikan "vs" untuk memisahkan Real Madrid dan Barcelona akan dirilis yang dimaksudkan sebagai ikon yang paling mewakili nuansa rivalitas El Clasico. Ini akan mewakili nuansa persaingan, kekuatan, dan konfrontasi serta membangkitkan semangat kompetitif kedua tim.
Logo baru El Clasico ini menyerap inspirasi dari emosi bersama yang ada antara pemain dan penggemar kedua kesebelasan di seluruh dunia. Ini menjadi merek inklusif yang diharapkan merekatkan hubungan dan jarak antara bintang dan penggemar, serta membantu membuat penggemar merasa menjadi bagian integral dari semangat persaingan dan rivalitas El Clasico.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H