Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai 5 Peribahasa Bugis dalam Kehidupan

13 Juni 2021   22:07 Diperbarui: 13 Juni 2021   22:20 4122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Pura babbara' sompekku, pura tangkisik golikku, ulebbirenni tellennge nato'walie.

Secara harafiah terjemahannya adalah:

"layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang, lebih baik tenggelam daripada kembali."

Peribahasa ini bermakna tentang keteguhan atas tekad yang bulat namun disertai sifat kehati-hatian atau cermat sebelum melakukan sesuatu. Seseorang dalam melakukan sesuatu perbuatan yang baik tidak boleh terburu-buru akan tetapi harus memastikan kesiapan segala sesuatunya, sebab akan berdampak buruk pada dirinya sendiri. Perlu melakukan pemeriksaan dengan teliti dan memastikan benar-benar tidak ada kekurangan barulah bisa memulai apa yang ingin dilakukan. Dan jika telah dilakukan harus dengan penuh keteguhan tidak ada kata menyerah walau apapun resikonya.

3. Aju maluruemi riala parewa bola.

Peribahasa ini artinya:

"Hanyalah kayu yang lurus yang dijadikan ramuan rumah."

Dalam peribahasa ini, kata "kayu" memiliki makna seorang pemimpin. Maksudnya hanya orang yang memiliki kepribadian yang lurus atau jujur dan adil yang bisa dijadikan pemimpin.

Peribahasa ini mengajarkan kepada kita untuk selalu menjaga "kelurusan" sikap dan laku karena hanya orang-orang yang lurus yang mampu melaksanakan kewajiban dan melindungi apa yang dia pimpin. Disamping itu, ini juga mengajarkan kepada kita bagaimana melihat dan memilih pemimpin untuk menghindari terjadinya banyak masalah.

4. Reso temmangingi namalomo naletei pammase dewata.

Peribahasa ini artinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun