Kehilangan makanan ini terbentuk dalam proses awal, pada saat proses produksi, penyimpanan, dan distribusi sebelum makanan sampai ke tangan konsumen atau belum dapat di konsumsi oleh konsumen.Â
Proses kehilangan ini bisa saja mulai terjadi di tempat produksi, kebun, sawah, di perjalanan distribusi, pasar, supermarket, rumah tangga atau di tempat produksi dan distribusi makanan lainnya.
2. Food waste (Sampah makanan)
Makanan jadi atau makanan yang sudah layak di konsumsi oleh konsumen, namun terbuang pada tahap konsumsi akhir ataupun pada tahap penjualan eceran makanan.Â
Contohnya, makanan yang tidak habis dimakan, tidak laku terjual, kedaluwarsa (expired), tidak matang (less cooked), dan lainnya. Dan hal ini dapat ditemukan hampir di setiap tempat yang berada di lingkungan hidup kita.
Permasalahan sampah makanan yang dihadapi Indonesia merupakan isu kompleks yang memerlukan penanganan secara terintegrasi.Â
Untuk mewujudkan pengelolaan FLW yang lebih berkelanjutan, diperlukan kolaborasi aktif dari seluruh pihak terkait untuk mendiskusikan kontribusi yang dapat dilakukan sehingga dapat diharapkan memberikan hasil yang tepat dan konkrit untuk menekan tingginya tingkat food loss and waste.
Apa penyebab menumpuknya sampah makanan di Indonesia?
Penyebab terjadinya sampah makanan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor kebijakan dan faktor individual.
Faktor kebijakan
1. Kurangnya implementasi good handling practice.