Game ke-3 Swiatek mulai bangkit, meski sempat dipaksa deuce, Swiatek berhasil mempertahankan servenya, setelah melalui dua kali advantage serve keras Swiatek tak mampu dikembalikan dengan baik oleh Halep yang pukulannya melebar keluar lapangan.
Bahkan di game ke-4 Swiatek memberikan tekanan kepada Halep dengan balas mematahkan serve Halep. Unggul 40-15 Swiatek merebut game ini setelah penempatan bola Swiatek ke sisi kiri tak dapat dijangkau oleh Halep, 2-2.
Game ke-5 menjadi antiklimaks bagi Swiatek, Halep berhasil membreak point dengan skor love game setelah pengembalian bola Swiatek menyangkut di net, Swiatek banyak kehilangan poin karena berkali-kali melakukan unforced error, 3-2.
Empat game berikutnya kedua petenis masing-masing mampu mempertahankan servenya, bahkan di game ke-9 Swiatek mempertahankan servenya dengan love game.
Game ke-10, skor kritis bagi kedua petenis 5-4, jika Halep mampu mempertahankan servenya maka ia akan lolos ke perempatfinal, namun jika Swiatek mampu mematahkan serve Halep maka bukan tidak mungkin ia akan membalik keadaan dengan memenangkan pertandingan ini.
Pada game ke-10 ini Halep menunjukkan kematangannya sebagai petenis yang pernah menjadi petenis wanita peringkat 1 dunia, sementara Swiatek seperti kehilangan fokus dan terburu-buru hingga kehilangan poin akibat melakukan unforced error.
Halep langsung unggul 40-0, dengan triple match point Halep tak menyia-nyiakan kesempatan menutup pertandingan dengan love game setelah pengembalian serve Iga Swiatek melebar jauh keluar lapangan. Halep menang 3-6, 6-1, 6-4.
Dari pertandingan yang berdurasi 1 jam 50 menit ini Iga Swiatek melakukan 52 kali unforced error sementara Halep tercatat hanya 18 kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H