Salah satu pengurus mesjid "killer" yang kami takuti tapi tetap saja kami kerjain dan usulin adalah Pak Ramli almarhum, semoga beliau ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT.Â
Pak Ramli begitu ketat mengawasi kami anak-anak yang suka ribut, ketika sebelum shalat dimulai beliau pasti memperhatikan posisi dimana anak-anak shalat, dan beliau pasang telinga mendengarkan bagian mana anak-anak yang ribut, begitu selesai shalat beliau langsung datang mencubit atau memarahi anak-anak yang ribut dan tidak sempat melarikan diri, kami juga kadang memang sengaja "ribut" untuk mengerjai pak Ramli.
Kadang kami sengaja sebelum shalat berdiri di kiri, pas shalat kami pindah ke kanan dan "ribut" disitu, pas sujud terakhir kami pindah kembali di posisi semula, selesai shalat pak Ramli bingung siapa yang ribut menoleh ke kanan kok tidak ada anak-anak, saking senangnya membuat pak Ramli bingung kami cekikikan dan akhirnya ketahuan kalau kami yang ribut, dan langsung deh kami berhamburan menyelamatkan diri dari cubit dan jeweran pak Ramli.
Ada beberapa teman yang kenakalannya sudah over dan bukan lagi nakal, seperti mencuri sendal, dan yang nakalnya over ini nampaknya "agak jauh" dari hidayah untuk rajin beribadah ke mesjid.
Alhamdulillah kalau kami yang hanya nakal usil berteriak "aaammmmmiiiiiiiin", atau yang hanya sekedar jahil saling menggoda dan tertawa-tawa saat sedang shalat, setelah berumur kini kami masih tetap dekat dengan mesjid, menjadi pengurus mesjid  dan insya Allah selalu berupaya untuk memakmurkan mesjid kami.
Jika saja kenakalan kami waktu itu diganjar dengan larangan masuk mesjid, mungkin sekarang mesjid adalah tempat terakhir yang akan kami kunjungi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H