Ratusan camar berteriak terbang meninggalkan lautan yang kosong
Dengan raut yang silang selimpat, bergegas menuju pantai
Sayap-sayapnya lunglai memikul sejuta tanya
Apakah nelayan telah kehilangan lautnya ?
Apakah angin telah bertiup tanpa awan ?
Apakah laut telah kehilangan asinnya ?
Riuh -- rendah yang dulu menghias lautan, kini senyap
Di pantai yang telah kehilangan pasir
Anak nelayan bermain tanpa suara,
Seperti mencari sisa-sisa ombak yang menebur
Mereka yang hanya dapat bercengkerama pada tepian
Bapak-bapak mereka telah menyerah,
Lautan kini hanya memberikan kesia-siaan untuk dibawa pulang
Pertanyaan-petanyaan itu terus berpijar, akankah diperhatikan ?
Sementara setahap demi setahap hari-hari menjauh
Meninggalkan kodingareng yang menangis......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H