Tiada kupu kupu yang abadi di dalam kepompong
Akan datang keruntuhan yang bukan untuk membinasakan
Namun keruntuhan yang hadir untuk menerbangkan sayap sayap indah
Yakinlah bahwa ujung dari kesabaran adalah hadiah terindah bagi jiwa
Belajarlah dari perjalanan kehidupan kupu kupu
Ia yang datang dari keburukan bentuk lalu terpenjara dalam kepompong
Diam dalam heningnya hingga takdir waktu mengizinkannya memetik kemenangan
Dan dalam kemenangannya tak pernah ada kesombongan kecuali kelemah lembutan
Lukisan indah sayapnya bukanlah pesona dari kejumawaan
Lukisan indah sayapnya hanyalah kamuflase dari musuhnya
Ia tak menyebar bangga dari keelokan kodratnya
Ia hanya menitip kagum atas kebesaran penciptanya
Belajarlah dari persahabatan antara kupu kupu dengan bunga
Meski dinanti oleh bunga ia tak akan singgah pada kuntum yang masih kuncupÂ
Ia hanya akan hinggap pada kuntum yang telah bermekaran
Ia hanya mengambil apa yang diberikan oleh kuntum bunga
 Dan ia akan memberi apa yang dibutuhkan oleh bunga
Tiada kesabaran yang berakhir dengan kesia-siaan
Selama asa masih engkau sandarkan pada pemilik setiap hembusan nafas
Sang pemilik keabadian tak henti berkarya menumpahkan teguk air kehidupan
Yakinlah pada sang ada, lestarikan asa diri bersandar pada Nya
Sembahlah ia dengan kepasrahan dalam hukum hukum sucinya
Penghias semesta yang menguasai takdir kehidupan
Pelindung khasanah khasanah hayati rahasia kehidupan
Ia adalah penentu segala harapan apakah terwujud
Bersandar pada Nya bersyaratkan kepercayaan
Menantinya bersyaratkan ikhlas penuh keyakinan
Maka berdirilah engkau pada qada dan qadar Nya
Niscaya akan engkau petik hikmah yang mencerahkan
Jika engkau yakin dunia adalah labirin kehidupan
Maka jangan pernah engkau tertawa dalam kesenangan
Tertawa dalam kesenangan di labirin kehidupan adalah ketersesatan
Ingatlah jalan pulang itu tak akan pernah terbuka oleh tawamu