Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kupu-kupu

13 Juni 2020   12:20 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiada kupu kupu yang abadi di dalam kepompong

Akan datang keruntuhan yang bukan untuk membinasakan

Namun keruntuhan yang hadir untuk menerbangkan sayap sayap indah

Yakinlah bahwa ujung dari kesabaran adalah hadiah terindah bagi jiwa

Belajarlah dari perjalanan kehidupan kupu kupu

Ia yang datang dari keburukan bentuk lalu terpenjara dalam kepompong

Diam dalam heningnya hingga takdir waktu mengizinkannya memetik kemenangan

Dan dalam kemenangannya tak pernah ada kesombongan kecuali kelemah lembutan

Lukisan indah sayapnya bukanlah pesona dari kejumawaan

Lukisan indah sayapnya hanyalah kamuflase dari musuhnya

Ia tak menyebar bangga dari keelokan kodratnya

Ia hanya menitip kagum atas kebesaran penciptanya

Belajarlah dari persahabatan antara kupu kupu dengan bunga

Meski dinanti oleh bunga ia tak akan singgah pada kuntum yang masih kuncup 

Ia hanya akan hinggap pada kuntum yang telah bermekaran

Ia hanya mengambil apa yang diberikan oleh kuntum bunga

 Dan ia akan memberi apa yang dibutuhkan oleh bunga

Tiada kesabaran yang berakhir dengan kesia-siaan

Selama asa masih engkau sandarkan pada pemilik setiap hembusan nafas

Sang pemilik keabadian tak henti berkarya menumpahkan teguk air kehidupan

Yakinlah pada sang ada, lestarikan asa diri bersandar pada Nya

Sembahlah ia dengan kepasrahan dalam hukum hukum sucinya

Penghias semesta yang menguasai takdir kehidupan

Pelindung khasanah khasanah hayati rahasia kehidupan

Ia adalah penentu segala harapan apakah terwujud

Bersandar pada Nya bersyaratkan kepercayaan

Menantinya bersyaratkan ikhlas penuh keyakinan

Maka berdirilah engkau pada qada dan qadar Nya

Niscaya akan engkau petik hikmah yang mencerahkan

Jika engkau yakin dunia adalah labirin kehidupan

Maka jangan pernah engkau tertawa dalam kesenangan

Tertawa dalam kesenangan di labirin kehidupan adalah ketersesatan

Ingatlah jalan pulang itu tak akan pernah terbuka oleh tawamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun