Setahun lalu, Ian mendapatkan sebuah buku catatan berwarna merah dengan logo Telkomsel didepannya. Ia mendapatkan buku tersebut dari Pakde Lilik, guru mengajinya. Ian diminta mencatat perbuatan dosa yang ia lakukan selama 11 bulan mendatang hingga Ramadhan tahun depan.
Ian mengangguk tanda mengerti dan siap melaksanakan perintah gurunya.
Idul Fitri datang , semuanya dimulai dari sebuah lembar putih, seperti putihnya kertas di buku harian milik Ian. Semua saling memaafkan dan menjalin silaturrahmi yang sempat terputus. Dalam kegembiraan itu, tanpa sengaja Ian menjatuhkan piring di atas meja dan prang! jatuhlah piring itu dan dia mendapatkan omelan dari Mamanya.
Ian kemudian mencatat perbuatannya tersebut dalam buku harian dosanya.
Idul fitri berlalu, catatan yang bermula hanya satu halaman, menjadi bertambah satu demi satu. Mulai dari berbohong, bangun kesiangan sehingga terlewatkan sholat subuh, ghibah, dll.
Tanpa disadari, hampir setiap hari ada perbuatan dosa yang Ian lakukan, pasti setiap bulan ada perbuatan dosa yang dilakukan dan hasilnya, selama satu tahun kemarin banyak dosa yang Ian lakukan.
Ramadhan kali ini, dengan penuh rasa malu, Ian mempersembahkan Buku Harian Dosanya kepada Pakde Lilik. buku yang tadinya putih bersih, sekarang penuh coretan perbuatan dosa yang dilakukan Ian.
Pakde Lilik mengambil buku tersebut, membacanya dengan seksama sambil mengangguk-angguk, kemudian berkata, "Sekarang hampir memasuki Ramadhan, apakah kamu sudah meminta maaf kepada orang yang bersangkutan atas dosa yang kamu lakukan?"
"Sudah Pakde" jawab Ian.
"Untuk dosa kepada Allah SWT, sudah kamu mintakan ampunan dan taubat?"
"Insya Allah sudah Pakde" jawab Ian.
"Bagaimana rasanya mencoba tidak berbuat dosa selama setahun?" tanya Pakde.
"Sangat berat Pakde, pasti ada kesalahan yang kubuat" jawab Ian.
"Bagaimana rasanya mencoba tidak berbuat dosa selama sebulan?" tanya Pakde.
"Sama beratnya Pakde, Ian terkadang khilaf" jawab Ian.
"Bagaimana rasanya mencoba tidak berbuat dosa selama sehari?" tanya Pakde.
"Cukup berat Pakde, Ian hanya manusia biasa" jawab Ian.
"Bagaimana rasanya mencoba tidak berbuat dosa selama sejam?" tanya Pakde.
"Tampaknya itu bisa Ian lakukan" jawab Ian yakin.
"Mulai saat ini, jalanilah hidupmu jam demi jam. Berusahalah untuk tidak berbuat dosa setiap jam. Insya Allah, hidup kamu akan lebih terjaga. Ingat pesan Pakde. Buku ini akan jadi catatan, untuk tidak diulangi" Pesan Pakde Lilik kepada Ian.