Mohon tunggu...
Rizky Novrianto
Rizky Novrianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tukang ngayal yang suka berangan-angan menerbitkan sebuah buku yang akan menggemparkan seisi langit dan bumi... (tuh khan, ngayal lagi....)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buku Harian Dosa

23 Agustus 2011   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:32 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setahun lalu, Ian mendapatkan sebuah buku catatan berwarna merah dengan logo Telkomsel didepannya.  Ia mendapatkan buku tersebut dari Pakde Lilik, guru mengajinya. Ian diminta mencatat perbuatan dosa yang ia lakukan selama 11 bulan mendatang hingga Ramadhan tahun depan.

Ian mengangguk tanda mengerti dan siap melaksanakan perintah gurunya.

Idul Fitri datang , semuanya dimulai dari sebuah lembar putih, seperti putihnya kertas di buku harian milik Ian. Semua saling memaafkan dan menjalin silaturrahmi yang sempat terputus. Dalam kegembiraan itu, tanpa sengaja Ian menjatuhkan piring di atas meja dan prang! jatuhlah piring itu dan dia mendapatkan omelan dari Mamanya.

Ian kemudian mencatat perbuatannya tersebut dalam buku harian dosanya.

Idul fitri berlalu, catatan yang bermula hanya satu halaman, menjadi bertambah satu demi satu. Mulai dari berbohong, bangun kesiangan sehingga terlewatkan sholat subuh, ghibah, dll.

Tanpa disadari, hampir setiap hari ada perbuatan dosa yang Ian lakukan, pasti setiap bulan ada perbuatan dosa yang  dilakukan dan hasilnya, selama satu tahun kemarin banyak dosa yang Ian lakukan.

Ramadhan kali ini, dengan penuh rasa malu, Ian mempersembahkan Buku Harian Dosanya kepada Pakde Lilik. buku yang tadinya putih bersih, sekarang penuh coretan perbuatan dosa yang dilakukan Ian.

Pakde Lilik mengambil buku tersebut, membacanya dengan seksama sambil mengangguk-angguk, kemudian berkata, "Sekarang hampir memasuki Ramadhan, apakah kamu sudah meminta maaf kepada orang yang bersangkutan atas dosa yang kamu lakukan?"

"Sudah Pakde" jawab Ian.

"Untuk dosa kepada Allah SWT, sudah kamu mintakan ampunan dan taubat?"

"Insya Allah sudah Pakde" jawab Ian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun