Christy Amnov Beru Karo*, Hanny Handayani**
Mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (Email: christy.amnov@ui.ac.id)
Departemen Dasar Keperawatan dan Keperawatan Dasar, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (Email: honey@ui.ac.id)
ABSTRAK
Etika keperawatan adalah peran penting dalam pembentukan hubungan humanistik antara perawat dan klien. Memiliki fokus dalam peningkatan asuhan berbasis kemanusiaan sebagai fondasi penting dalam menyempurnakan dinamika hubungan perawat dan klien. Perawat perlu mengerti nilai-nilai etik seperti penghormatan terhadap otonomi klien, pertanggungjawaban kepada klien, penjelasan asuhan keperawatan kepada klien, dan menjaga kerahasiaan dan privasi klien. Studi literatur ini menjelaskan bahwa etika keperawatan tidak menjadi kerangka normatif, namun juga menjadi panduan praktis dalam asuhan keperawatan yang lebih holistik dan manusiawi. Diharapkan bahwa esai ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesadaran akan pentingnya etika keperawatan dalam praktik keperawatan sehari-hari.
Kata kunci: advokasi, akuntabilitas, asuhan keperawatan, etika, etika keperawatan, kerahasiaan, perawat, responsibilitas.
Perawat memainkan peran sentral dalam memberikan asuhan kesehatan dan membangun hubungan yang kuat dengan pasien. Etika keperawatan menjadi fondasi yang penting dalam menjaga kualitas hubungan ini. Dalam era modern, perkembangan teknologi, kompleksitas kasus kesehatan, dan kebutuhan pasien yang semakin beragam menyoroti perlunya perawat memiliki dasar etika yang kuat. Perawat memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan yang bukan hanya efektif secara klinis, tetapi juga dilandasi oleh nilai-nilai etika dan kemanusiaan (Wijaya et al, 2022).Â
Hubungan perawat dengan pasien tidak sekadar interaksi medis, tetapi juga mencerminkan keterlibatan emosional dan etika yang mendasari praktik profesi. Etika keperawatan menjadi fondasi yang krusial dalam membentuk hubungan yang erat dan berlandaskan kemanusiaan antara perawat dan pasien (Potter & Perry, 2013). Peningkatan asuhan berbasis kemanusiaan bukanlah sekadar konsep, melainkan suatu keharusan dalam menghadapi dinamika kompleks dalam dunia kesehatan modern. Esai ini akan mengulas pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana etika keperawatan dapat memainkan peran dalam membangun hubungan yang berkelanjutan dan berlandaskan nilai-nilai etika keperawatan.
Keperawatan merupakan sebuah profesi dan profesionalitasnya diatur melalui etika profesi. Etika profesi adalah suatu sikap yang perlu dimiliki oleh seorang profesional sebagai bagian integral sikap hidup selama mengemban tugas profesinya dengan menerapkan norma etis umum sesuai dengan profesionalitasnya dalam kehidupan bermasyarakat (Santoso, W.A., 2021). Selain itu, etika profesi juga mengatur sebuah proses berpikir individu secara rasional yang bertujuan untuk menentukan nilai-nilai suatu organisasi (Torabizadeh, C., 2020). Etika profesi keperawatan inilah yang mempengaruhi kinerja kualitas perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien.Â
Praktik keperawatan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa pelaksanaan etik keperawatan. Menurut Potter & Perry (2013), etika dalam keperawatan ada empat yaitu,
Advokasi mengacu dengan dukungan perawat kepada klien dalam aspek kesehatan, keselamatan, dan hak-hak klien, termasuk hak privasi. Menurut American Nurses Association (ANA, 2015), advokasi digambarkan sebagai pelindung klien terhadap pelayanan asuhan keperawatan dan keselamatan praktik yang tidak sah dan melanggar etika. Sehingga advokasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memperoleh perlindungan, bantuan, atau dukungan terhadap program kesehatan (Syukur, S. B., et al., 2023).
Responsibilitas
Responsibilitas mengacu pada kesediaan perawat untuk menghormati kewajiban profesional dan menindaklanjuti janji. Seorang perawat perlu bertanggung jawab atas tindakan yang telah diberikan kepada klien dan  berusaha untuk tetap kompeten dalam praktik sehingga dapat menindaklanjuti tanggung jawab dengan baik.
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kemampuan untuk menjawab tindakan yang telah diberikan kepada klien dan memastikan bahwa tindakan profesional tersebut dapat dijelaskan kepada klien atau atasan. Akuntabilitas mengandung dua komponen utama yaitu tanggung jawab dan tanggung gugat yang berarti semua tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktik keperawatan, kode etik, dan undang-undang yang sudah dibenarkan (Wahyuni, 2017).
Kerahasiaan
Konsep kerahasiaan menjelaskan mengenai perlindungan informasi kesehatan pribadi klien. Hal ini menyatakan bahwa semua informasi yang diberikan perawat tidak akan dipublikasikan atau diberikan kepada orang lain tanpa persetujuan klien (Berman, 2021).
Implementasi nilai-nilai dari kode etik keperawatan ini akan menciptakan hubungan perawat-klien yang lebih manusiawi. Penggunaan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat dengan klien menggunakan cara yang asertif, tidak menuduh, tidak menghakimi, dan mendengarkan dengan empati akan mempengaruhi proses asuhan keperawatan klien. Selama menjalani praktek keperawatan, etika keperawatan ini dapat membantu perawat dalam memberikan pertimbangan-pertimbangan etis ketika perawat mengalami isu, masalah, dan dilema etik. Hal ini bertujuan agar perawat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat tetap menghargai dan menghormati martabat klien (Utami, 2016).
Penerapan etik keperawatan akan membantu perawat mencapai tujuan dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien. Perawat perlu melaksanakan nilai profesionalisme ini dengan baik sehingga terhindar dari pelanggaran dalam praktik namun tetap memberikan asuhan keperawatan yang baik kepada klien dan keluarga klien. Perawat perlu menjadi advokasi untuk melindungi klien terhadap pelayanan asuhan dan keselamatan praktik. Perawat juga perlu untuk menepati janji yang telah disampaikan kepada klien melalui aspek responsibilitas. Selain itu, diperlukan juga akuntabilitas perawat untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang telah perawat berikan kepada klien. Semua ini dilengkapi dengan aspek kerahasiaan dimana perawat yang melaksanakan asuhan keperawatan tetap memberikan perlindungan informasi kesehatan milik klien. Peningkatan asuhan berbasis kemanusiaan bukan hanya tuntutan etis, tetapi juga fondasi yang mengarah pada perawatan kesehatan yang lebih baik dan pengalaman pasien yang lebih positif. Dengan memperkuat etika keperawatan, perawat tidak hanya menjadi penyedia asuhan medis, tetapi juga menjadi pilar dukungan dan kepercayaan bagi klien dalam perjalanan mereka menuju kesehatan yang optimal.
Referensi
American Nurses' Association. (2015). Nursing: Scope and Standards of Practice. American Nurses Association.
Berman, A., Berman, A. T., Snyder, S., & Frandsen, G. (2021). Kozier & Erb's Fundamentals of Nursing, Global Edition. Pearson Education.
Potter, P. A. (2013). Fundamentals of Nursing. Mosby.
Santoso, W. A. (2021). Etik dan hukum profesi perawat dalam pelaksanaan praktik keperawatan.
Syukur, S. B., Sudirman, A. N. A., & Harun, S. R. (2023). Peran advokasi perawat di ruang rawat inap rsud dr. hasri ainun habibie. http://repository.ub.ac.id
Torabizadeh, C. (2020, November 8). Nurses' perspectives regarding the relationship between professional ethics and organizational commitment in healthcare organizations. NCBI. Retrieved December 19, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7816541/
Utami, N. W., Agustine, U., & Happy, R. E. (2016). Etika Perawatan dan Keperawatan Profesional (1st ed.). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.academia.edu/35743966/Etika_Keperawatan_dan_Keperawatan_Profesional_Komprehensif_pdf
Wahyuni. (2017). ETIKA KEPERAWATAN. Retrieved December 19, 2023, from http://eprints.aiska-university.ac.id/id/eprint/1558/1/Isi%20bk%20keperawatan.pdf
Wijaya, Y. A., Yudhawati, N. L. P. S., & Adriana, K. R. F. (2022). Peran Etika Dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H