Mohon tunggu...
Christovel Tarussy
Christovel Tarussy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis Perjalanan Hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengalah, dan Hilang Arah demi Dia yang Mereka Cintai

10 November 2023   23:21 Diperbarui: 10 November 2023   23:23 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bermimpi Sejak Awal, merancang Cita-cita sejak mulanya

Hayalan selalu membayangi dalam pikiran, jadi apakah aku kelak?

Hidup Adalah Pilihan, Tepat Memilih Pastilah Jaya

Mengambil Keputusan tidaklah mudah, salah memutuskan Hancurlah sudah

Aku Melepaskan segala Mimpi yang sudah ku impikan

Mengiklaskan Masa Depan Harus Dihancurkan oleh perbedaan

Dia Orang Di Sayangi, Di Cintai, Selalu Di Sayangi

Apapun Keinginannya, selalu di Berikan dengan senang hati

Aku sering merasa tak ada keadilan antara aku dan dia

Apapun yang diberikan hari ini, selalu dikembalikan

Apapun masalahnya, yang diberikan selalu di kembalikan

Inikah di Namakan kehidupan?

Dalam Hati Ku Berpikir, aku hanyalah anak Buangan

Yang Tak Pantas Mendapatkan Yang Terbaik

Yang Tak Pantas Mendapatkan Keadilan

Yang Lebih Pantas, Hanyalah Dia Yang Paling Disayangi

Kini dengan hati terluka, dan aku harus memilih

Mengambil jalan hidup ku seorang diri

Walaupun banyak teman yang selalu memberi dukungan

Tetapi sakit hati ku telah menutupi Segalanya

Aku Pergi dari Jalan Ku, menuju pada kehampaan

Tak ada kepastian Hidup, tersiksa pun sudah menjadi pilihan

Hati Tlah Membeku, Mengarah pada Ketidak Pastian Hidup

Mencoba Mundur, Namun sudah memilih harus melangkah

Kini aku mengalah, memilih menyerah demi dia yang mereka sayangi

Mengiklaskan Mimpi Ku Sirna, Dalam Sekejap Mata

Membiarkan Diri Ku Hancur dala Kehampaan

Membiarkan Diri Ku Hilang Tanpa Arah

Melangkahkan kaki ku pada jalan pilihan

Jalan Yang Menurutku Itulah Yang Terbaik

Terbaik Menurut Takdir Dari Sang Ilahi

Dan Berharap Hanya Dia-Lah Sang Ilahi Yang Bawa Aku Kembali Dari Kehampaan Hidup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun