Dokter Wabah
Saat wabah Black Death terjadi muncullah doktor wabah dengan busana uniknya. Tugas utama seorang dokter wabah adalah merawat dan menyembuhkan korban wabah, dan menguburkan orang mati.Â
Dokter wabah juga bertanggung jawab untuk menghitung jumlah korban dalam buku catatan untuk catatan publik, dan mendokumentasikan keinginan terakhir pasien mereka. Â
Dokter wabah akan melakukan kontak dengan pasien, oleh sebab itu dibuatlah pakaian khusus untuk mereka kenakan. Topeng doktor wabah memiliki fungsi utilitarian, karena paruh itu penuh dengan zat berbau kuat, menyenangkan, seperti ambergris, mint, atau kelopak mawar.Â
Ini dimaksudkan untuk mengusir penyakit karena orang "udara buruk" menyebarkan penyakit. Leher mantel dokter wabah membentang sampai ke kaki. Seluruh pakaian itu dilapisi suet, yang dipercaya akan mengusir wabah dari dokter, atau menariknya dari korban. Â Tongkat kayu yang dibawa oleh dokter wabah ini melayani berbagai fungsi. Misalnya, seorang dokter wabah dapat menggunakan tongkat untuk memeriksa pasiennya tanpa menyentuh.Â
Alat ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan kepada pembantunya atau anggota keluarga korban bagaimana dan ke mana harus memindahkan pasien atau orang yang meninggal. Selain itu, tongkat dapat digunakan sebagai pertahanan terhadap serangan pasien yang putus asa.Â
Busana unik yang para dokter kenakan sebenarnya tidak begitu efektif dalam menjaukan wabah dari dokter tetapi mengingat pengetahuan kedokteran yang masih kuno saat itu, pakaian doktor wabah dipercaya mengusir wabah dari dokter.Â
Akibat
Wabah Black Death berakibat fatal bagi keadaan Eropa abad ke-14. Di bawah kesan bahwa wabah disebabkan oleh Tuhan yang memberikan hukuman kepada orang berdosa, fanatisme dan semangat religi berkembang. Beberapa kelompok masyarakat Eropa menyerang kelompok tertentu seperti orang Yahudi, biarawan, orang asing, pengemis, dan peziarah.
 Mereka mengira bahwa dengan melakukan itu, akan membantu mengatasi masalah wabah. Pengidap penyakit Kusta dan orang-orang yang memiliki kelainan kulit atau yang memiliki jerawat yang parah, biasanya akan dikucilkan. Â
Masyarakat Eropa mulai mengubah sudut pandang kepada astrologi, gempa bumi, dan sumur yang dicemarkan oleh orang Yahudi sebagai alasan untuk penyebab wabah. Â Hingga tahun 1351, 60 Komunitas besar dan 150 komunitas kecil Yahudi telah dimusnahkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H