Phil kemudian melihat Lisma yang masih sibuk dengan entah apa yang dia buat. Kemudian kepikiran untuk membuka laptopnya lagi. Bukan dosa kan kalau ikut sibuk juga?
Laptop itupun menyala, dan langsung menampilkan program editor. Phil pun mulai menulis script dan algoritma. Tetapi sekali lagi, hatinya nggak sepenuhnya kesana. Dia masih sedikit merasa galau mengenai masalah dibelakang punggungnya. Secara harafiah.
"Lagi ngapain?", kali ini Lisma yang bertanya. Butuh waktu 30 menit untuk menyadari kalau Phil sedang sibuk mengerjakan proyeknya.
"Menurutmu?", Phil kemudian menjawab, tanpa menoleh kebelakang sedikitpun.
"Entahlah. Menulis juga ya?"
"Sejenis itulah. Tapi bukan cerita seperti yang kau lakukan"
"Kalau bukan cerita, terus apa dong?"
"Program", jawab Phil, sudah siap untuk bercerita sedikit mengenai kehidupan berkomputernya. Cuma begitu ia menoleh ke arah meja kopi itu, dilihatnya Lisma sudah asik mengedit cerita lagi. Ada jeda sekitar 5 detik hingga Lisma akhirnya berkata, "Eh, lanjutin aja. Aku juga penasaran kok. Siapa tahu bisa jadi bahan cerita. Belum pernah ketemu programmer sih"
"Jeh. Ya sudah", Phil berkata sambil agak kaget mendengar Lisma berkata begitu. "Bukan tanpa alasan Bu Sari nyuruh aku berteman denganmu. Apalagi sesuai kesepakatan itu. Iya, aku ini programmer. Sudah banyak program yang aku buat, dan beberapa malah sudah dijual ke pengusaha-pengusaha baru. Bahkan program yang kamu pakai sekarang aku yang crack lho"
"Program photo editor ini? Jadi kamu juga tukang bajak ya?", Lisma bertanya dengan menuduh. Phil hanya bisa tersenyum.
"Eh, eh. Toh kamu juga download dari situsku kan?", jawab Phil dengan agak bangga. Tidak bangga sih menjadi tukang bajak program, apalagi resikonya besar. Namun dia memang merasa program-program sekarang tidak terlalu ketat keamanannya. Untung saja ada teman onlinenya yang membantunya. "Jadi aku ini agak terkenal juga di dunia virtual Indonesia. Tapi masalahnya yah, aku juga jadi orang yang terkurung. Beberapa kali aku malah bolos sekolah. Waktu itu aku tanggung sekali, jadi aku lanjutkan sampai subuh