Namun harapan tersebut sia-sia karena the Fed tidak akan mengubah kebijakannya. Sekarang, Bank Indonesia diketahui meningkatkan suku bunga acuan BI-Rate 25 basis points (bps) menjadi 6,25% dengan tujuan menahan pelemahan Rupiah.Â
Pemerintah mengakui kondisi perekonomian saat ini sangat penuh guncangan dan ketidakpastian.Â
Kenaikan nilai tukar rupiah saat ini menyebabkan banyak dampak negatif seperti kenaikan harga impor, kenaikan harga bahan baku, kenaikan harga produk dan kebutuhan pokok. Pada saatnya inflasi akan naik, terutama bahan-bahan impor.Â
Biaya minyak mentah dan logistik akan meningkat terutama karena adanya hambatan di jalur perdagangan di kawasan Timor Tengah.
Hal ini akan sungguh berdampak bagi masyarakat miskin karena kenaikan inflasi yang sungguh besar.Â
Serta hanya akan meningkatkan kesenjangan sosial di Indonesia secara berkelanjutan. Saat ini kewaspadaan terhadap nilai tukar rupiah harus ditingkatkan secara konsisten dalam mewujudkan persatuan.
Solusi terbaik dari permasalahan ini adalah meningkatkan jumlah ekspor seperti disampaikan oleh Muzani.Â
Muzani menyatakan bahwa dalam upaya meningkatkan ekspor, hanya bisa didorong dengan kondisi politik Indonesia yang damai.
 Salah satu cara yang penting adalah berinvestasi di dalam negeri, seperti investasi di industri, infrastruktur, dan teknologi.Â
Hal yang penting dilakukan masyarakat adalah memproduksi produk yang berkualitas tinggi dan mampu bersaing di bidang internasional.Â