Mohon tunggu...
CHRISTOPHER ALVANDIO_PWK_UNEJ
CHRISTOPHER ALVANDIO_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMBER

Hallo sobat kompas, mari saling berdiskusi dan belajar bersama .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SiLPA Sebagai Alat Indikator Pengeluaran Pemerintah

27 Maret 2023   00:56 Diperbarui: 27 Maret 2023   01:01 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6.            Pemberdayaan masyarakat: APBN digunakan untuk membiayai berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti program bantuan sosial, pembangunan rumah bagi masyarakat kurang mampu, dan program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7.            Pembayaran utang negara: APBN juga digunakan untuk membiayai pembayaran utang negara, baik utang dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan demikian, APBN memegang peranan penting dalam pembangunan daerah dan pengelolaan keuangan daerah secara lebih transparan, akuntabel dan terencana.

Di Indonesia, terdapat beberapa kasus terkait APBD, di antaranya adalah:

1.            Korupsi APBD: Kasus korupsi APBD merupakan kasus yang sering terjadi di Indonesia. Beberapa kasus korupsi APBD terjadi karena adanya oknum yang melakukan penyelewengan dana dalam proses pembangunan atau kegiatan lainnya yang dianggarkan dari APBD.

2.            Penyusunan APBD yang tidak transparan: Beberapa pemerintah daerah di Indonesia masih melakukan penyusunan APBD yang tidak transparan, sehingga masyarakat sulit mengetahui anggaran yang digunakan untuk pembangunan atau kegiatan lainnya.

3.            Defisit APBD: Defisit APBD terjadi ketika pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah melebihi pendapatan yang diterima. Hal ini dapat terjadi akibat kurangnya pengawasan dan pengendalian terhadap pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

4.            Penggunaan anggaran yang tidak efektif: Beberapa pemerintah daerah masih melakukan penggunaan anggaran yang tidak efektif, seperti pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau adanya proyek fiktif yang tidak ada hasilnya.

5.            Keterlambatan pengesahan APBD: Keterlambatan pengesahan APBD dapat mempengaruhi proses pembangunan dan kegiatan pemerintah daerah karena tidak adanya anggaran yang tersedia.

Penyelewengan dana APBD dapat terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Pada umumnya, penyelewengan dana APBD dilakukan oleh pejabat atau oknum yang berkuasa dan memiliki kewenangan untuk mengelola anggaran tersebut. Pejabat atau oknum tersebut dapat memanfaatkan kekuasaannya untuk mengalihkan dana tersebut ke dalam rekening pribadi atau perusahaan yang mereka kendalikan. Penyelewengan dana APBD tidak hanya merugikan masyarakat dan pembangunan di suatu daerah, tetapi juga dapat berdampak buruk pada ekonomi nasional. 

Karena APBD merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah daerah, maka penyelewengan dana APBD dapat mengurangi sumber pendapatan negara dan menghambat pembangunan di berbagai sektor. Untuk mencegah dan mengatasi penyelewengan dana APBD, pemerintah daerah harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadopsi sistem pengawasan dan pengendalian yang ketat terhadap penggunaan dana APBD. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun