Mohon tunggu...
Christoforus Iuliano
Christoforus Iuliano Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seminaris

saya cukup senang menulis atau mendalami banyak hal. Itu disebabkan saya mencoba untuk memiliki kebiasaan berliterasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan sebagai Sarana Artikulasi Ulang Gelar Manusia

12 September 2022   10:54 Diperbarui: 12 September 2022   11:36 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

         Ivan Iilich, dalam bukunya berjudul Descholling Society (1971), menggangap sekolah sebagai sarana pembodohan terselubung dan mengacaukan proses pendidikan dengan substansi. 

Pertanyaan yang cukup ekstrem ini bermaksud bahwa pendidikan sebagai sarana yang membuat orang menjadi cerdas serta mampu melakukan apapun, tetapi hal ini kurang diseimbangi dengan penanaman bahwa orang cerdas saja tidak cukup, perlu disempurnakan dengan nilai-nilai karakter lainnya.

         Semua lembaga perlu terlibat untuk mengajak banyak orang secara khusus para kaum muda untuk memulai dialog pendidikannya dengan dialog akar rumput. Karakter untuk belajar setinggi-tinggi dengan tetap memperhatikan bahkan mengaplikasikan ilmunya itu pada lapisan yang rendah dalam masyarakat maupun alam secara luas.

         Dalam opini nya yang berjudul Degradasi Moralitas dan Tantangan Pendidikan Indonesia, Syamsul Ma’arif yang adalah guru besar dan dekan FPK UIN Walisongo mmengatakan , semua sekolah harus berorientasi membangun manusia cerdas, berbudaya dan juga beradab terhadap semua ciptaan. 

Dalam opini tersebut dijelaskan pula bahwa proses pendidikan, menurut Imam Al-Ghazali harus mengarah pada dua tujuan yaitu jangka panjang dan jangka pendek.

         Tujuan jangka panjang pendidikan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Semakin bertambah ilmu atau kemapuan, seseorang seharusnya semakin dekat kepada Allah. Sedangkan, tujuan jangka pendek pendidikan adalah untuk meraih profesi peserta didik sesuai bakat dan kemampuannya.

         Atas kesadaran ini kita terlibat dan berharap agar berbuah berkat dalam tujuan bersama yang akhir-akhir ini diusung oleh para pejabat negara dalam berbagai diskusi. Langkah ini kiranya dapat menjadi salah satu program yang dapat diusung dalam dikusi tersebut. 

Karena manusia tidak hanya memiliki otak yang terus diberi input, tetapi juga hati yang perlu disentuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun