Mohon tunggu...
Menulis Untuk Hidup
Menulis Untuk Hidup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis untuk Hidup

Menulis Untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rakyat bersama Mahasiswa Papua Tolak Dareah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua

1 April 2022   20:43 Diperbarui: 1 April 2022   20:50 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Alpius Uropmabin. Mahasiswa Papua dan Rakyat berdemostrasi Tolak DOB di depan Lampuh merah Lingkaran Abefura. Kota Jayapura. Papua. ( Jumat, 1 April 2022). 

    Kita sama-sama tahu bahwa, Adanya pemerihtah itu dari Rakyat oleh Rakyat dan untuk Rakyat, itu berarti setiap kebijakan Pemerintah harus berdasarkan Aspirasi rakyat melalui Parlemen yg di sebut DPR RI, DPD RI, DPRP dan DPRD.

    Hari ini sekelompok mahasiswa dan komponen peduli Papua  melakukan DEMO DAMAI terhadap kebijakan pemerintah yang di anggap keputusan sepihak oleh pengambil keputusan, salah satu protes Warga Negara adalah Orang Papua adalah tentang Pemekeran DOB karena keptusannya sepihak dan tidak di lakukan jajak pendapat kepada masyrakat akar Rumput pemilik Hajat.

Namun sampeh hari ini, Pendemontrasi tidak perna memberikan ruang untuk menyampaikan Pendapatnya. Karena di halang oleh TNI dan POLRI. sebenarnya ini patut di pertanyakan karena negara ini suda ada UU yang mengatur bawah setiap orang bebas mengemukakan Pendapatnya di muka umum. Namun sampeh hari ini Mahasiswa  dan Rakyat Papua tidak perna memberikan ruang untuk berpendapat di muka Umum. Selalu di halang oleh Polri dan TNI. Kenapa ee.....?????

 KENAPA DEMO DI LARANG??        

    Jika Demo terus di larang sekaligus Hapus sistem Demokrasi dari NKRI dan kita kembali kepada PANCASILA sila ke 4 PERMUSYAWARATAN YANG DI PIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN.

    Pilihlah pemimpin lewat Musyawarah saja agar setiap keputusan itu sifatnya Desentralisasi/ keputusan pusat. Kembalilah ke Orde Baru mungkin itu lebih tepat dengan penerapan sistem militer.

    Polisi itu hanyalah ASN yg di persenjatai bukan lagi militer ,berarti lebih humanis dalam melakukan pengamanan,tidak perlu Patroli dengan Mobil-mobil perang dalam Kota seola- olah ada gangguan keamanan yang masif atau kurang Kondusif.

    Justru dari pihak aparat keamanan yang meresahkan kondisi keamanan di atas tanah Papua, terkesan pihak aparatlah yg menciptakan perang saraf masyarakat dan bisa bermuara kepada perang fisik.

    Sejak injil masuk di Papua tahun 1855 orang papua sudah mengenal terang kristus yg menyentuh Hati.

    Jangan kita ciptakan keadaan seolah olah orang Papua jahat dan Brutal, jika hari ini ada terjadi insiden saling menyerang antra 2 pihak bersenjata "Mari Intropeksi Diri" Siapa yang memulai??

    Jika kita terus Bungkam Orang Asli Papua menyampaikan pendapat di muka umum dengan mengedapankan cara militer terus di atas Negeri cenderawasih ini maka Niscaya papua akan di kotakan oleh PBB sebagai Basis Merah konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun