Mohon tunggu...
Christofer Marvel Hatane
Christofer Marvel Hatane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa semester pertama di UNS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Standar Tiktok, Tepat atau Justru Tidak Realistis?

5 Desember 2024   07:50 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MENURUT MEREKA, PIHAK KONTRA

Di samping itu, banyak orang beranggapan bahwa standar ini berlebihan dan tidak masuk akal. Standar yang dibuat tidak memperbaiki kehidupan, tapi justru merusak norma masyarakat dan bahkan memicu ketidakpercayaan diri para remaja. Pasalnya, jika mereka ketahuan tidak memenuhi standar ini, para warga Tiktok tak segan untuk merundung mereka. 

Sudah banyak korban yang mengalami cyberbullying hanya karena belum bisa memenuhi standar yang dibuat oleh para pengguna Tiktok. 

Pada akhirnya, mau tidak mau, kaum-kaum remaja memaksakan diri mereka untuk memenuhi standar Tiktok agar bisa bersosialisasi di platform tersebut dengan nyaman. Tidak hanya itu, standar Tiktok juga sudah menimbulkan sangat banyak perceraian. Sang istri yang terpengaruh oleh standar Tiktok merasa bahwa suaminya tidak memenuhi standar yang ada. Ia mengomel, dan perdebatan di antara keduanya terjadi. Pada akhirnya, perceraian menjadi jalan yang mereka pilih.

 Selain dua masalah di atas, ada sangat banyak kasus mengerikan lainnya seperti, kriminalitas yang dilakukan oleh suami untuk memenuhi standar sang istri, seorang remaja yang bunuh diri akibat tak kuasa menerima cyberbullying akibat tidak memenuhi standar Tiktok yang beredar, dan lain sebagainya. Bisakah kalian bayangkan, hanya karena adanya standar tidak jelas ini, masalah yang mengancam bisa terjadi.

Terlepas dari benar tidaknya standar Tiktok yang beredar, kejahatan yang terjadi tidak bisa dibenarkan. Jika kalian setuju dengan standar tersebut, kalian bisa melakukannya tanpa melakukan pemaksaan dan menimbulkan masalah terhadap yang tidak setuju. Jika kalian tidak setuju, cukup hindari dan jangan melakukan standar tersebut tanpa harus melakukan kejahatan terhadap mereka yang setuju. Jangan sampai tren yang terjadi di media sosial membuat kita melakukan hal-hal yang buruk dan merugikan.

Jadi, bagaimana pendapat kalian? Apakah kalian setuju dengan standar Tiktok?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun