Mohon tunggu...
Christofer HartonoPutra
Christofer HartonoPutra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Unika Soegiajapranata

Rome was not built in a day.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Rush Hour 1" (1998)

30 Oktober 2020   20:13 Diperbarui: 30 Oktober 2020   20:39 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Resensi Film Rush Hour 1 ( 1998 )

Judul Film                           : Rush Hour 1 ( 1998 )

Sutradara                           : Brett Ratner

Penulis                 : Jim Kouf dan Ross Lamanna

Produser                             : Arthur Sarkissian

Pemeran                             :  Jackie Chan, Chris Tucker, Tom Wilkinson, Tzi Ma, Ken  Leung, Elizabeth Pena, Mark Rolston, Rex Linn, Chris Penn, Philip Baker Hall, John Hawkes, Clifton Powel, Barry Shabaka Henley.   

Durasi                                  : 98 menit

Negara Asal        : Amerika Serikat

Tanggal Rilis       : 18 September 1998

 Film “Rush Hour” menceritakan tentang seorang detektif polisi Hong Kong, yakni Detektif Inspector Lee (Jackie Chan) yang merupakan sahabat Konsul Cina Han Solon (Tzi Ma), yang berhasil mencegah penyelundupan artefak-artefak Cina yang tak hanya berharga tinggi, namun juga mempunyai nilai sejarah. Berkat bantuan Konsul Han Solon, penyelundupan artefak-artefak tersebut oleh organisasi kejahatan pimpinan Juntao alias Thomas Griffin (Tom Wilkinson) berhasil digagalkan Detektif Inspector Lee di malam terakhir kekuasaan Inggris di Hong Kong.

Dua tahun kemudian, Han yang bertugas sebagai diplomat di Los Angels Bersama keluarganya, mengalami musibah karena anak perempuannya, Soo Yung ( Julie Hsu ) diculik oleh orang suruhan Juntao yang ingin membalaskan dendamnya dengan atas kegagalannya dua tahun lalu di Hong Kong. FBI telah mengerahkan banyak agennya untuk mengusut kasus penculikan Soo Yung, namun konsul tersebut tidak mempercayai FBI dapat menyelesaikan kasus tersebut dengan baik sehingga iapun meminta bantuan sahabatnya, Detektif Lee dari kepolisian Hong Kong.

Lalu Inspektur Lee segera pergi ke Los Angels dan diberikan tugas menjadi penasehat diplomatic untuk bekerja sama dengan FBI. Namun sayangnya FBI berbeda pendapat dengan permintaan Konsul Han, karena Inspektur Lee dianggap terlalu ikut campur dengan urusan FBI. FBI secara resmi meminta bantuan dari Los Angeles Police Distric ( LAPD ) untuk mendampingi Inspektur Lee. 

Detektif James Carter ( Chris Tucker ) ingin di singkirkan oleh LAPD karena sering membuat ulah, sehingga segera mengirimkannya ke FBI. Detektif James Carter adalah seorang detektif yang sering bermulut besar dan suka bertindak semaunya, dua polisi tertembak pada saat penyergapan narkotika yang gagal itu adalah ulah Detektif James Carter.

Adanya ultimatum yang diberikan oleh atasannya kepada Detektif Carter untuk memilih diskors dua bulan atai membantu FBI memecahkan kasus penculikan anak diplomat Cina. Carter memilih tawaran terakhir dan merasa bangga karena diminta membantu FBI. Carter tidak tahu apa yang akan dikerjakan, padahal pekerjaan yang diberikan oleh FBI untuk “mengasuh” Detektif Lee dari Hong Kong agar tidak menganggu pekerjaan FBI dalam kasus tersebut. Akhirnya setelah ia sudah mengetahui tugasnya, ia merasa keberatam, tidak gembira dan ira terpaksa menerima tanggung jawabnya.

Inspektur Lee juga merasa tidak senang. Lee merasa seperti dipersulit untuk membantu sahabatnya. Mau tidak mau mereka dengan enggan hati akhirnya mereka bekerja sama juga untuk menyelidiki sendiri kasus penculikan tersebut tanpa sepengetahuan FBI dan juga LAPD. Lee juga harus cepat dalam menemukan Soo Yung sebelum dibunuh oleh Juntao yang terkenal dengan kekejamannya.

Kejadian lucu yang terjadi dalam penyelidikan mereka, karena mereka sering mengalami perbenturan budaya yang berbeda antara Lee dan Carter dan perjalanannya mereka dalam menyusuri jalanan Los Angeles untuk mencari jejak para penculik, serta perkelahian yang seru antara dua detektif dengan para penjahat yang mau menghabisi mereka.

Kelebihan dari film ini adalah film yang memadukan dua budaya yang berbeda yaitu Amerika Seritkat dan China. Film ini bisa mengangkat aspek isu sosial dan komedi secara bersamaan. Film ini adalah film pertama di AS yang menampilkan Jackie Chan dalam peran berbahasa Inggris tanpa sulih suara apa pun.

Sebelumnya, suara Jackie Chan selalu di-dubbing dalam peran berbahasa Inggris karena ketidakpastian dalam berbicara bahasanya. Jackie Chan juga tidak menggunakan stunt man dalam film ini, juga dalam film-film dia sebelumnya, karena dalam film ia hampir terbunuh pada saat syuting adegan sedang dihancurkan oleh kotak logam. Improvisasi yang dilakukan Chris Tucker pada dialognya.

Adanya pebedaan budaya dalam film yang Jackie Chan dan Chris Tucker perankan, karena adanya perbedaan dalam cara berbicara. Orang Amerika Serikat cenderung berbicara lebih cepat, sangat berbeda dengan Jackie Chan yang berasal dari China yang lebih cenderung berbicara lebih pelan, itu merupakan hal yang lucu karena Jackie Chan berkata “Saya tidak mengerti satu pun kata-kata yang keluar dari mulutnya!”. Akting komedi yang dilakukan oleh Jackie Chan dan Chris Tucker juga dapat menarik emosi penonton dimana kecocokan antara mereka berdua yang berhasil dalam memerankan film tersebut.

Kesalahan dari film ini adalah yang pertama, Ketika Carter (Tucker) dan Lee (Chan) mulai mengenal satu sama lain di awal, Lee mengungkapkan kepada Carter bahwa Juntao membunuh rekannya (setelah Carter mempertanyakan keberadaan Juntao). Namun, menjelang akhir ketika Juntao berada di atas panggung, setelah mengambil alih posisi Konsul Han, Lee butuh beberapa saat untuk menyadari bahwa itu sebenarnya Juntao. Ini bisa berarti bahwa Lee hanya pernah mendengar tentang eksploitasi Juntao tetapi belum pernah melihatnya sebelumnya. Aman untuk mengatakan bahwa pada akhirnya, Lee menghubungkan titik-titik dan akhirnya memiliki wajah yang cocok dengan namanya. 

Yang kedua, Ketika Lee dan Carter melarikan diri dari restoran Foo Chow Lee menarik kalung itu dari seorang gadis Cina, kalung itu seharusnya putus. Namun kemudian dia meletakkan kalung itu pada Soo Yung seolah-olah itu sudah diperbaiki. Lee tidak akan memperbaikinya pada waktu itu karena satu-satunya perhatian utamanya adalah menyelamatkan Soo Yung. Ketiga, Menjelang akhir film, ketika Lee jatuh dari atap Expo, seluruh kru kamera terlihat di latar belakang.

Setelah semua kelebihan dan kekurangan dibahas, kini kesimpulan yang akan kita bahas. Rush Hour punya premis yang unik. Menggabungkan dua polisi berbeda kultur (negro dan chinese) lengkap dengan sifat yang berbeda pula dalam membasmi para penjahat. Pemilihan aktor yang tepat menjadi nilai plus bagi Rush Hour. Porsi action dari episode perdana Rush Hour memang cukup padat.

Ada adegan tembak menembak, ada pula pertarungan menggunakan tangan kosong. Namun saya kehilangan atmosfer ketegangan saat melihat Lee berkelahi. Padahal dalam versi filmnya, aksi dari Lee (Jackie Chan) sangat ditunggu-tunggu penonton.

Kita sama-sama tahu bagaimana kerennya Jackie Chan dalam meramu koreografi adegan bela diri. Overall, Rush Hour the series masih belum menunjukkan performa yang diharapkan para fans, setidaknya di episode ini. Banyak kejadian lucu yang terjadi dalam penyelidikan mereka lantaran seringnya ada perbenturan budaya yang berbeda antara Lee dan Carter dan petualangan mereka dalam menyusuri jalanan Los Angeles untuk mencari jejak para penculik, serta perkelahian yang seru antara dua detektif dengan para penjahat yang mau membunuh mereka.

Walaupun film ini cukup lawas DFder, film ini masih cukup layak untuk dinonton bersama orang-orang terdekat anda. Poin minusnya ada pada pemilihan cast yang kurang “hidup” dan alur cerita yang terlihat basi. Agak fatal sebenarnya, mengingat episode “Pilot” sering dijadikan landasan bagi penikmat serial untuk lanjut menonton episode berikutnya atau tidak. Kita nantikan saja apakah Rush Hour bisa memberikan kejutan menarik di edisi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun