Mohon tunggu...
Christin ChatrinNebore
Christin ChatrinNebore Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga

Saya merupakan pegiat sosial di sela-sela perkuliahan, melalui aktivisme terkait pemenuhan hak anak dan perempuan, sumber daya berkelanjutan dan pelestarian bakau di Papua Barat. Saya juga sering mengisi waktu luang dengan bermain alat musik yakni gitar dan piano.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Peristiwa Migrasi pada Montgomery Slave Trade di Amerika Serikat

25 Maret 2023   20:49 Diperbarui: 25 Maret 2023   20:52 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem perbudakan di Amerika memang kejam, karena ada kepercayaan akan ancaman dari eksistensi minoritas kulit hitam terhadap mayoritas penduduk kulit putih. 

Walaupun ketika orang-orang Afrika di bawa pertama kali oleh kolonial Inggris ke Virginia pada tahun 1619 mendapat status hukum sebagai pelayan, hal itu berubah karena perekonomian sangat bergantung pada buruh.

Budaya sosial masyarakat semakin terikat ke diferensiasi ras dan dari situlah sistem perbudakan Amerika menjadi permanen. Perlakuan yang diberikan kepada budak kulit hitam berupa kekerasan fisik diberikan sebagai hukuman karena lari, gagal menyelesaikan tugas, mengunjungi pasangan atau keluarga di lingkungan lain, membaca, berdebat dengan orang kulit putih, bekerja terlalu lambat, mencoba melawan, dan lain sebagainya.

Bagaimana nasib penumpang kapal (budak kulit hitam) yang bermigrasi ke Amerika?

Kongres AS sempat melarang impor budak dari Afrika pada tahun 1808. Akan tetapi, saat itu harga kapas naik drastis bersamaan dengan industrinya. Ada peningkatan permintaan terhadap budak pabrik di negara-negara bagian Selatan. Hal ini mencetuskan perdagangan budak domestik yang terus berlangsung selama lebih dari 50 tahun.

Para budak kulit hitam atau orang-orang Afrika tersebut dipindahkan dari Upper South (Virginia, Kentucky, North Carolina, Tennessee), ke Alabama dan Lower South (Louisiana, Mississippi, Alabama, Georgia, South Carolina). 

Awalnya populasi manusia di Alabama kurang dari 40.000, berubah drastis antara tahun 1808 dan 1860 yang meningkat hingga lebih dari 435.000. Alabama merupakan negara bagian dengan populasi budak terbesar di Amerika pada awal Perang Sipil kala itu. 

Permintaan budak terus meningkat sejak awal 1800an di Alabama, para penjual merantai dan memborgol orang-orang Afrika tersebut. Lalu, budak-budak tersebut akan dipaksa berjalan kaki ratusan mil hingga ke Montgomery. 

Transportasi budak lalu berubah tahun 1840, menjadi perahu dan kereta, yang membawa budak dari Mobile serta New Orleans melalui Sungai Alabama ke Montgomery. 

Sementara itu, kereta mengangkut budak dari stasiun kereta Montgomery ke West Point di Georgia, hingga Upper South. Para budak tersebut lalu diperjualbelikan di pasar budak sama seperti barang-barang lainnya.

Montgomery menjadi pusat perbudakan terbesar dan berkembang pesat di Amerika Serikat, ratusan ribu budak kulit hitam asal Afrika bermigrasi hingga ke penahanan di depot-depot budak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun