Makna Thanksgiving: Perdamaian antara Wampanoag dan Pilgrims di Masa Lampau?
Sebenarnya perayaan tahun 1621 tersebut bukan bermakna bahagia atau senang, mengingat relasi antara masyarakat Wampanoag dan kaum Pilgrims tidak begitu baik. Bahkan ketika para pendatang itu tiba pada tahun 1620, mereka mengalami kekurangan bahan pangan, sehingga mencuri jagung dari persediaan pribumi Amerika. Bulan November 1621, terdengar suara tembakan dari kaum Pilgrims, oleh masyarakat Wampanoag yang cemas akan pertanda perang.Â
Raja Massasoit lalu mengutus 90 pria untuk menelusuri langsung, dan mendapati kaum Pilgrims tengah ada dalam suatu perayaan. Masyarakat Wampanoag kemudian bergabung dengan berburu rusa, dan menikmati festival tersebut bersama-sama. Relasi baik yang terjalin antara masyarakat suku Wampanoag dan Pilgrims merupakan wujud perdamaian.Â
Motivasinya bersumber dari persaingan perdagangan dan antar suku, masyarakat Wampanoag melihat bahwa hubungan dengan koloni Inggris akan memperkuat atau membentengi pertahanan mereka. Akan tetapi, pada tahun 1637, relasi cukup baik yang terjalin antara kedua pihak berujung dengan disintegrasi. Para pendatang dari Inggris atau Pilgrims, memulai perang beberapa dekade dengan masyarakat pribumi tersebut.
 Sampai pada pembantaian masyarakat pribumi oleh para kolonial, termasuk suku Wampanoag. Memang hingga saat ini, Thanksgiving dimaknai sebagai hari libur yang mempersatukan keluarga serta relasi dengan teman atau kolega. Namun, bagi sebagian besar masyarakat asli Amerika, sejarah kelam tersebut masih membekas menjadi luka yang sangat dalam.Â
Lebih lanjut mengenai Thanksgiving: https://youtu.be/y4PLD4aBmTE
Daftar Pustaka: