Selama mengikuti dan belajar modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi, saya memiliki beberapa hal yang saya catat sebagai hal yang sangat penting bagi saya. Saya akan membahasnya dalam bentuk model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan).
1. Peristiwa (Fact)
Pada modul 2.1 ini, saya belajar mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Di mana hal ini adalah hal yang memang saya sering temui namun saya sendiri belum terlalu paham. Namun sekarang sedikit demi sedikit saya mulai paham, seperti apa sih Pembelajaran Berdiferensiasi itu? Seperti biasa kegiatannya mengikuti alur MERDEKA.
Modul 2.1 ini diawali dengan pengerjaan soal pretest, ada 18 soal pilihan ganda, tentu saja soal yang diberikan adalah soal yang merupakan materi yang akan dipelajari di modul 2. Saat awal modul 2.1 ini kami diminta untuk berefleksi, kami harus menceritakan bagaimana pengelolaan kelas kami dengan murid yang beragam. Murid yang memiliki karakteristik yang beragam pula. Kami harus menuliskan apa yang sudah kami lakukan dan tantangan apa yang ditemukan. Sehingga kami bisa menentukan kira-kira apa sih yang bisa kami lakukan untuk menjawab tantangan tersebut.
Dari pengalaman yang sudah kami tuliskan, kemudian kami masuk ke ekslporasi konsep, di situ kami mendapat pencerahan bagaimana belajar berdiferensiasi. Kami bisa melihat apakah yang kami lakukan selama ini sudah tepat atau belum. Â
Setelah mendapatkan banyak materi, kami bertemu dengan CGP (Calon Guru Penggerak) melalui vicon bersama Bapak Ismail yang selalu membantu dan mendampingi kami melalui dunia maya, di sanalah kami berdiskusi untuk menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dalam suatu contoh kasus sesuai jenjang yang kami ajar.Â
Setelah kami Rukol (Ruang Kolaborasi) dengan CGP kelompok kami, esoknya kami masuk ke Rukol 2 dan kami harus mempresentasikan hasil diskusi kami. Kami mendapatkan umpan balik dari teman CGP dari kelompok lain. Selain itu kami juga menjadi tahu bagaimana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi pada jenjang SMP dan SMA/SMK.
2. Perasaan (Feelings)
Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, saya memang masih belum terlalu paham tentang pembelajaran berdiferensiasi, Setelah berproses saya mulai mengerti alur atau seperti apa pembelajaran berdiferensiasi tersebut. Ternyata sangat berbeda dengan pembelajaran yang biasa saya lakukan, jadi memang lebih memperhatikan murid dengan sungguh-sungguh. Artinya memang murid berhak mendapatkan pembelajaran sesuai kemampuan dan minatnya.Â
Di sini pendidik diharapkan mampu merancang pembelajaran yang dapat mengakomodir semua kebutuhan murid yang ada di kelas tersebut. Kebutuhan murid tersebut misalnya profil, minat dan gaya belajar murid, dan hal ini tentu saja ada dalam pembelajaran berdiferensiasi.