Mohon tunggu...
Christina Susi Handayani
Christina Susi Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru/SD Tarakanita 5 Jakarta

Saya adalah seorang guru yang tidak ingin hanya menjadi guru saja, namun ada kelebihan lain yang harus saya miliki. Oleh karena itu saya senang mengembangkan diri saya dengan dan dari mana saja sumbernya yang penting cocok dengan hoby dan bermanfaat bagi saya. Saya senang menulis, saat ini saya sedang mengikuti beberapa buku antologi. Saya sudah memiliki beberapa buku antologi puisi dan satu buku antologi cerpen. Semoga saya bisa terus menulis dan menulis. Menulis itu sungguh mengasyikkan. Semangatttt!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

19 Februari 2023   21:28 Diperbarui: 19 Februari 2023   21:36 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama mengikuti dan belajar modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi, saya memiliki beberapa hal yang saya catat sebagai hal yang sangat penting bagi saya. Saya akan membahasnya dalam bentuk model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan).

1. Peristiwa (Fact)

Pada modul 2.1 ini, saya belajar mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Di mana hal ini adalah hal yang memang saya sering temui namun saya sendiri belum terlalu paham. Namun sekarang sedikit demi sedikit saya mulai paham, seperti apa sih Pembelajaran Berdiferensiasi itu? Seperti biasa kegiatannya mengikuti alur MERDEKA.

Modul 2.1 ini diawali dengan pengerjaan soal pretest, ada 18 soal pilihan ganda, tentu saja soal yang diberikan adalah soal yang merupakan materi yang akan dipelajari di modul 2. Saat awal modul 2.1 ini kami diminta untuk berefleksi, kami harus menceritakan bagaimana pengelolaan kelas kami dengan murid yang beragam. Murid yang memiliki karakteristik yang beragam pula. Kami harus menuliskan apa yang sudah kami lakukan dan tantangan apa yang ditemukan. Sehingga kami bisa menentukan kira-kira apa sih yang bisa kami lakukan untuk menjawab tantangan tersebut.

Dari pengalaman yang sudah kami tuliskan, kemudian kami masuk ke ekslporasi konsep, di situ kami mendapat pencerahan bagaimana belajar berdiferensiasi. Kami bisa melihat apakah yang kami lakukan selama ini sudah tepat atau belum.  

Setelah mendapatkan banyak materi, kami bertemu dengan CGP (Calon Guru Penggerak) melalui vicon bersama Bapak Ismail yang selalu membantu dan mendampingi kami melalui dunia maya, di sanalah kami berdiskusi untuk menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dalam suatu contoh kasus sesuai jenjang yang kami ajar. 

Setelah kami Rukol (Ruang Kolaborasi) dengan CGP kelompok kami, esoknya kami masuk ke Rukol 2 dan kami harus mempresentasikan hasil diskusi kami. Kami mendapatkan umpan balik dari teman CGP dari kelompok lain. Selain itu kami juga menjadi tahu bagaimana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi pada jenjang SMP dan SMA/SMK.

2. Perasaan (Feelings)

Seperti yang sudah saya tuliskan di atas, saya memang masih belum terlalu paham tentang pembelajaran berdiferensiasi, Setelah berproses saya mulai mengerti alur atau seperti apa pembelajaran berdiferensiasi tersebut. Ternyata sangat berbeda dengan pembelajaran yang biasa saya lakukan, jadi memang lebih memperhatikan murid dengan sungguh-sungguh. Artinya memang murid berhak mendapatkan pembelajaran sesuai kemampuan dan minatnya. 

Di sini pendidik diharapkan mampu merancang pembelajaran yang dapat mengakomodir semua kebutuhan murid yang ada di kelas tersebut. Kebutuhan murid tersebut misalnya profil, minat dan gaya belajar murid, dan hal ini tentu saja ada dalam pembelajaran berdiferensiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun