"Rumah Pak Kua kan jauh dari sini. Apa tidak capek?"Â
"Tentu saja tidak. Aku sangat kuat karena tidak pernah lupa sarapan setiap pagi."Â
"Aku tidak suka makan. Aku pergi saja."Â
Ici berjalan menjauhi Pak Kua tapi dia sudah sangat lelah hingga duduk di tengah jalan. Tiba-tiba muncullah Abit.Â
"Ici, kamu sedang apa?"Â
"Aku capek," jawab Ici.Â
"Ini, sebaiknya kamu makan wortel." Abit menarik sebuah wortel yang ditanam di kebunnya.Â
"Aku nggak mau. Wortel nggak enak." Ici tidak mau menerimanya.Â
"Ini enak." Abit berusaha membujuk Ici.Â
"Bohong. Nggak enak." Ici menutup mulut.Â
"Cobalah dulu." Abit belum menyerah.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!