Lagi-lagi saya membayangkan jenuhnya belajar kebudayaan Indonesia di sekolah dulu. Harus menghafalkan judul lagu dan tarian daerah beserta daerah asalnya tanpa tahu pasti makna lagu dan tariannya. Kalau belajarnya sambil berwisata akan lain ceritanya.Â
Apalagi kalau anak-anak diberikan kebebasan belajar, boleh memilih sendiri kesenian mana yang mereka mau eksplorasi. Penugasan dapat berupa menyanyikan lagu daerah atau menarikan tari daerah yang didahului dengan sinopsis yang menceritakan latar belakang dan makna lagu atau tarian itu. Sehingga anak-anak tidak sekedar menghafal, namun benar-benar menghayati makna kebudayaan ini.
Demikian pengalaman saya berwisata virtual. Memang pasti berbeda dengan wisata secara fisik, namun tidak kalah serunya terutama dalam keadaan pandemi seperti ini.Â
Jika eduwisata virtual semacam ini sudah banyak ditawarkan, mungkin saya bisa keliling Indonesia dalam sehari dan turis luar negeri pun bisa ikut menikmati kekayaan budaya Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H