2.Emosi takut
Remaja juga mengalami ketakutan dalam perkembangannya. Ketakutan-ketakutan yang dialami remaja, diantaranya ; (a). Ketakutan terhadap masalah atas tindakan ketidakadilan orangtua dan kecenderungan menolak dalam keluarga ; (b). ketakutan memperoleh kedudukan baik diantara teman sebaya maupun dalam keluarga.Â
Baca juga: Peran Hormon Terhadap Perkembangan Emosi Remaja (Puteri)
Tidak jarang ditemukan remaja yang takut menerima status, baik diantara lingkungannya karena mungkin saja remaja tersebut takut belum mampu menyandang status tersebut
 ; (c). Ketakutan penyesuaian diri terhadap pendidikan ; (d). Ketakutan terhadap ancaman keberadaan diri, dan (e). Ketakutan terhadap tindakan seks. Pada saat remaja menjalani perkembangan masa dewasa, mncul ketakutan masalah keuangan, pekerjaan bahkan perkawinan dan keluarga
3.Emosi cinta
Pada masa perkembangan mulai dari anak-anak hingga dewas, emosi telah ada pada diri setiap orang. Pada masa remaja, muncullah rasa cinta / ketertarikan pada lawan jenis.
 Pada masa bayi, rasa cinta diarahkan kepada orangtua, pada masa anak-anak (3-5 tahun) rasa cinta diarahkan kepada orang tua awan jenis. Contohya anak laki-laki pada ibu dan anak perempuan pada ayah. Pada masa remaja, arah cinta itu berubah menjadi terhadap teman sebaya yang berlawanan jenis kelamin.
Dalam perkembangannya, emosi emosi cinta remaja menjadi hal yang sangat memerlukan pengawasan dari orangtua. Karena pada tahap terjadinya emosi cinta, remaja cenderung tidak akan memberitahukan kepada orangtuanya apa yang ia rasakan sebab seorang remaja yang sedang mengalami ketertarikan pada lawan jenisnya, ia akan merasa malu untuk memberitahukannya kepada orang dewasa / bahkan orangtuanya.Â
Oleh sebab itu, sosialisasi orangtua dengan anak sanagt diperlukan. Sehingga anak tidak enggan menceitakan apa yang sednag dia rasakan sekalipun mengenai ketertarikannya pada lawan jenis. Remaja juga membutuhkan kasih sayang dirumah sama banyaknya dengan tahun-tahun sebelumnya ketika mereka masih anak-anak. Karena alasan inilah remaja cenderung menentang menyalahkan secara langsung, mengolok-olok mereka.
Masa remaja merupakan transisi / peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini, tidak jarang muncul sifat yang dapat dikatakan tidak sopan pada remaja yang perkembangannya tidak di kontrol oleh orangtua ataupun orang dewasayang berada disekelilingnya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!