Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Dirgahayu Kemerdekaan ke-78 Indonesia dalam Konser Musik Leo Kristi

30 Agustus 2023   22:42 Diperbarui: 31 Agustus 2023   10:54 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun ketika sang budayawan mengantarkan tiga sketsa karya John Schechter ke kediaman pelukis Asri Nugroho setelah pameran berakhir, pada pertemuan kedua itulah pembicaraan mendalam antara sang musisi dan sang budayawan itu pun terjadi.

Penulis benar-benar bersyukur pernah menyaksikan hampir seluruh pameran lukisan yang pernah terselenggara dan sempat menjadi bagian dari tim kreatif rumah budaya tersebut, sehingga dapat menyaksikan pertemuan antara sang musisi dengan sang budayawan, antara sang idola dengan penggemarnya di kediaman pelukis Asri Nugroho pada waktu itu.

Pada kesempatan tersebut, sang budayawan tampak begitu bersemangat menceritakan seluruh kekagumannya pada sang idola sejak ia masih kecil, yang kala itu (pada tahun 2002) sang idola sedang vakum berkarya.

Maka, bocah kecil yang tak lagi timur itu akhirnya berganti membakar semangat sang idola untuk kembali berkarya. Memberikan gagasan dan inspirasi untuk membuat konser rakyat yang berbeda dari sebelumnya, yakni konser rakyat dengan iringan orkestra seperti impiannya sewaktu kecil untuk sang idola.

Tentu tidaklah mudah mencari pemain orkestra yang mampu mengimbangi gaya unik sang idola, namun ada kelegaan yang tampak dari dua pasang mata hari itu. Dua pasang mata milik sang idola dan sang penggemarnya dengan tatapan yang begitu lekat. Tanpa kata, namun tersirat makna mendalam dan misterius.

Dan hari itu ternyata adalah pertemuan terakhir antara sang idola dan penggemarnya. Setelah mimpi untuk sang idola disampaikannya secara langsung, sang budayawan itu pun kemudian menutup rumah budaya yang telah dibangunnya selama empat tahun dan membuka cakrawala baru dari jejak-jejak indah yang ditinggalkannya. Karena meskipun telah tutup, aktivitas seni dan budaya yang ada di Candhik Ayu masih berjalan serta tersebar di sudut-sudut kota Pahlawan.

Salam dari desa yang pernah ia simpan rapat-rapat di sudut hatinya pun akhirnya ia buka lebar-lebar. Dan dengan keikhlasan yang sungguh sempurna, ia pun meninggalkan kota menuju sebuah desa di bawah gunung biru yang dirindukan.

Di desa, ia akhirnya dapat mengajarkan semangat cinta tanah air pada anak-anak negeri yang masih belum mampu menghafal lagu gema merdeka.

Sebelum sang idola tutup usia dan menyelesaikan perjalanannya dengan cinta yang suci, menuju dan menemukan yang ia cari, konser rakyat dengan iringan orkestra seperti yang diimpikan bocah kecil itu akhirnya dapat diwujudkan oleh sang idola.

Bagi penggemarnya, sang idola tetaplah hidup di dalam karya indahnya. Dan keindahannya akan selalu berderak mengisi kehidupan.

Musik Leo pun menyatukan putra-putri pertiwi lintas generasi
Setelah latihan dengan alat musik seadanya, akhirnya konser musik Leo Kristi dapat terlaksana pada tanggal 17 Agustus 2023. Sang budayawan pun menyanyikan lagu-lagu sang idola dengan penuh perasaan bersama putra-putrinya yang memainkan beragam alat musik. Ada si sulung yang mewakili dari generasi Y, ada yang dari generasi Z dan juga dari generasi Alfa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun