Menyimak dari www.babycenter.com dalam When your baby's taste buds develop, ternyata pada saat usia kehamilan mencapai 9 minggu, mulut dan lidah bayi yang telah terbentuk bersama dengan pengecap pertamanya dapat turut merasakan apa yang dimakan sang ibu melalui cairan ketuban.
Secara alami bayi akan menghirup dan menelan cairan ketuban yang mengelilinginya ketika berada di dalam rahim, cairan yang juga membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan bayi. Ketika bayi merasakan cairan ketuban, pada saat itulah bayi mendapatkan pengalaman pertama dari berbagai rasa dan juga baunya.
Kemudian ketika bayi lahir dengan indera perasa yang berkembang pesat, tentu saja air susu ibu (ASI) dengan rasa manis dan gurihnya adalah preferensi pertama yang diterima bayi.
Dan penelitian pun menunjukkan bahwa rasa berbeda dalam ASI dapat memiliki efek positif pada selera makan bayi, yang membuatnya lebih terbuka dalam mengonsumsi makanan yang berbeda, seiring dengan bertambahnya usia.
Setelah si sulung berusia 2 tahun, berbagai jenis makanan pun diperkenalkan kepadanya. Sebagai orangtua, penulis pun kemudian memperbaharui kembali pernyataan sebelumnya dan mengatakan kepada si sulung bahwa menyantap makanan non-vegan bukan berarti tidak menyayangi teman.
Perlahan-lahan penulis bersama suami mencoba membuka cakrawala baru dalam ruang berpikir si sulung bahwa menyayangi binatang bisa dengan berbagai cara, seperti banyaknya warna kehidupan yang terhampar.
Karena orangtua adalah teladan pertama yang tampak bagi anak, maka ketika menerapkan pola makan vegan pada bayi sebaiknya sang ibu juga turut mengikuti pola makan anak tersebut.
Menurut pengalaman penulis ketika mengikuti pola makan vegan pada saat hamil dan menyusui, ternyata tidak ada masalah yang perlu dikhawatirkan mengenai kekurangan nutrisi, dengan catatan tetap memerhatikan kepekaan tubuh dan mematuhi sinyal yang diberikan otak ketika tubuh membutuhkan asupan gizi dari makanan sehat, serta istirahat yang cukup. Bila dipandang perlu, suplemen vitamin juga bisa diminum untuk melengkapi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui yang menganut veganisme.
Kini telah terbuka tirai kabut yang turun dari lereng gunung Sakya, seiring dengan terbitnya sang fajar yang meneteskan embun di ujung rumput.
Semua makanan yang disediakan oleh alam sejatinya adalah berkah yang sepatutnya diterima dengan suka cita dan dinikmati sebagai bagian dari aktivitas spiritual.
Seperti pesan nenek moyang untuk senantiasa bersyukur masih diberi kesempatan hidup dan masih bisa makan, serta ada yang dimakan, apa pun itu makanannya, dengan membuka cakrawala baru dalam memandang beragam warna yang terhampar tentang bagaimana cara untuk menikmati hidup.