Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Merdeka Belajar dengan Origami dan Metode Glenn Doman

20 April 2022   20:22 Diperbarui: 22 April 2022   20:10 2177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap anak memang memiliki bakat kreatif yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bila orangtua atau pendidik dapat mengenalinya sejak dini, tentu akan dapat dengan mudah membantu memupuk bakat anak semaksimal mungkin dengan memberikan kemerdekaan cara belajar yang sesuai, dan juga tempat yang tepat, apakah membutuhkan belajar secara mandiri di rumah, atau perlu bimbingan guru di sekolah/tempat kursus.

Kreativitas memang dapat tercermin dari cara belajar anak. Dalam kasus di atas, anak kami tersebut mencari sendiri sumber yang dibutuhkan untuk menunjang daya cipta imajinasinya, baik dari buku-buku maupun dari kanal YouTube, juga dari alam di sekitar rumah untuk diteliti/diamati.

Bagaimana pola pikir kreatif itu dapat berkembang dengan baik?

Kami memang mulai menerapkan metode Glenn Doman sejak anak kami tersebut berusia dua bulan. Rutinitas memberikan selembar kertas bertuliskan kata dari benda-benda di sekitar anak, yang kami lakukan setiap hari bisa jadi memang turut memengaruhinya.

Metode Glenn Doman merupakan metode belajar dengan cara bermain untuk menstimulasi otak pada anak agar dapat berkembang dengan lebih baik, terutama pada awal pertumbuhannya.

Mengulang kata yang ditunjukkan hari kemarin dan menambahkan satu kata baru pada hari berikutnya yang ditulis sendiri oleh orangtua (ayah atau ibu), dengan menyesuaikan aktivitas anak, yakni bermain sambil belajar membaca dengan penuh kegembiraan, terkadang ketika sedang menyusu ibu, saat belajar merangkak dan juga berjalan, disiplin, berhenti sebelum bosan, dan tanpa target baik waktu maupun hasil, setelah disimpulkan, ternyata mungkin itu juga yang membentuk irama tubuh serta pola pikir kreatif anak dapat berkembang dengan baik sejak dini.

Pada awalnya metode ini memang digunakan untuk terapi anak-anak yang mengalami cedera otak. Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan cedera otak saja dapat membaca dengan baik pada usia kurang dari tiga tahun, tentu metode ini akan lebih baik bila diterapkan kepada anak pada umumnya.

Menurut pengalaman pribadi, memang tak harus menunggu usia tertentu dalam menerapkan metode Glenn Doman, karena metode ini tidak akan membebani si kecil ketika diterapkan dengan benar, yakni dengan konsep bermain sambil belajar, bebas dari sistem ujian keberhasilan atau tanpa beban, sehingga baik anak maupun orangtua tetap menemukan kegembiraan dalam belajar dengan metode tersebut, dan anak pun dapat terbantu memiliki kemampuan mengingat dengan baik karena otak anak sudah terbiasa menyimpan memori jangka panjang dengan metode pengulangan materi, sebelum mendapatkan materi baru.

Peran Orangtua dalam Merdeka Belajar

Sejak tahun 2005 kami memang telah menerapkan metode ini untuk anak-anak kami yang lainnya juga, termasuk kepada salah seorang anak kami yang kidal, tentu saja dengan tetap mengamati dan memerhatikan perkembangan psikologis masing-masing anak untuk dapat menyesuaikan aktivitasnya dengan tepat.

Dan ternyata, meskipun masing-masing anak memiliki bakat yang berbeda, pola pikir kreatifnya bisa memiliki kesamaan.

Mereka lebih fokus pada bidangnya, lebih percaya diri, disiplin namun bisa fleksibel, dan ternyata juga menunjukkan perkembangan yang komprehensif seiring dengan bertambahnya usia anak.

Rata-rata di usia kurang dari tiga tahun, masing-masing anak sudah bisa membaca dengan lancar, dapat menulis dengan sendirinya, dan bakat anak pun akhirnya dapat terbaca sejak dini, sehingga memang lebih mudah bagi kami berkomunikasi dengan anak-anak kami untuk mendiskusikan bagaimana cara memperoleh kemerdekaan dalam proses belajarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun