Kini ia kembali datang
Malam tak kuasa mencegahnya
Di bawah benderang bulan purnama
Yang menerangi air laut dalam keheningan
Tuk mengucap maaf yang tak sempat terucap
Ia memang pernah melukai laut
Di masa lampau pernah pergi tanpa berpamitan
Bukan karena badai terlalu cepat menyeretnya ke langit biru
Namun, ketika itu hatinya tak bisa meninggalkan lautan
Yang telah memberikan sejuta makna hidup
Ombak pun kemudian pecah
Deburannya sampai ke bukit
Dengan latar hutan yang lebat
Laut akhirnya meliuk indah menyingkap jati diri
Memberikan maaf sebelum perempuan itu kembali, ke angkasa raya
Tanpa sayap, perempuan misterius itu pun kemudian kembali terbang, menembus langit malam
Kepasrahan telah mendatangkan mata badai untuknya
Membawanya kembali menjadi bintang
Setelah kerinduannya pada lautan
Lebur dalam keikhlasan yang sempurna
Dari balik kabut, 02-12-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H