Mohon tunggu...
Christina Budi Probowati
Christina Budi Probowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis di waktu senggang.

Hidup adalah kesempurnaan rasa syukur pada hari ini, karena esok akan menjadi hari ini....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sepenggal Cerita tentang Mbah Guru

25 November 2020   12:38 Diperbarui: 25 November 2020   12:45 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekagumannya pada sosok guru sebagai pendidik yang tanpa pamrih dalam pengabdiannya, menjadi pelita dalam kegelapan, juga laksana embun penyejuk dalam kehausan benar-benar tertuang indah pada bait-bait lirik lagunya.

Sejatinya, siapa saja yang memiliki kriteria di atas bisa juga disebut guru, menurut perspektif subyektif saya. Kalau kita menyadari, orang tua kita tentu telah memiliki kriteria di atas secara alamiah bagi anak-anaknya. Apalagi di masa pandemi sekarang ini, sosok orang tua sebagai guru tentu sangat dibutuhkan dalam mendampingi proses belajar mereka.

Bahkan dalam konsep pembelajaran yang saling melengkapi, guru adalah murid dan murid adalah guru, anak-anak pun adalah guru bagi orang dewasa di sekitarnya, karena kemurnian hati mereka dapat menyentuh rasa yang dalam, dengan hal-hal sederhana yang dilakukan.

Hari Guru Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 25 November. Dalam sejarahnya, sebagai bentuk penghormatan kepada sosok guru, pemerintah Republik Indonesia menetapkan hari lahir PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) yang jatuh pada 25 November tahun 1945,  sebagai Hari Guru Nasional.

Mengingat sosok Mbah Guru tentu tidak lepas dengan profesi seorang guru/pendidik. Maka, dari lubuk hati yang terdalam, hari ini saya mengucapkan "Selamat Hari Guru Nasional" kepada semua Bapak dan Ibu Guru di sekolah. Damai sejahtera bagi Bapak dan Ibu guru, semoga senantiasa sehat dan bahagia dalam pengabdiannya sebagai pendidik. Juga kepada Orang Tua yang merupakan guru/pendidik yang utama bagi anak-anak.

Tak lupa kepada anak-anak, kalian juga guru bagi siapa pun yang dapat menangkap rasa dari kemurnian hati kalian, karena di sana banyak sekali hal yang bisa dipelajari. Kepada Mbah Guruku yang telah berpulang kepadaNYA, terima kasih atas teladan dalam pengabdiannya sebagai seorang guru/pendidik.

Pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru yang terbaik. Dan pengalaman belajar bersama Bapak/Ibu guru di sekolah atau Bapak/Ibu di rumah adalah bagian dari pendidikan alamiah yang diberikan Alam. Maka terima kasih pula kepada Alam sebagai guru/pendidik yang sempurna dalam kehidupan manusia.

Dan irama musik dari SKJ 1988 yang membangkitkan gairah itu pun akhirnya dapat menembus pekatnya kabut, menghipnotis saya untuk bangkit melakukan senam kesegaran jasmani bersama keluarga saya pagi ini, sambil menikmati sepenggal cerita tentang Mbah Guru, dan indahnya cahaya fajar jingga yang mulai menggeliat menyapa hari yang spesial ini. Selamat Hari Guru Nasional 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun