Mohon tunggu...
Christina Endar Kumaladewi
Christina Endar Kumaladewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru fisika di tingkat SMA dengan passion dalam mendidik dan menginspirasi siswa untuk memahami konsep-konsep fisika. Dengan pengalaman bertahun-tahun di bidang pendidikan, saya mengutamakan pendekatan yang interaktif dan praktis dalam pengajaran, sehingga siswa dapat melihat relevansi fisika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, saya senang mengadakan eksperimen dan proyek yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Tujuan saya adalah membantu siswa tidak hanya memahami fisika, tetapi juga mengembangkan kecintaan terhadap sains.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Teknologi dan Informasi di Dunia Pendidikan

30 Desember 2024   16:03 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Digitally Lesson, St John's School GS

Kualitas konten di internet merupakan salah satu isu penting yang perlu diperhatikan dalam konteks pendidikan berbasis teknologi. Dengan begitu banyak informasi yang tersedia secara daring, tidak semua konten dapat dianggap akurat atau relevan. Siswa sering kali kesulitan untuk membedakan antara informasi yang valid dan yang tidak, yang dapat menyebabkan penyebaran miskonsepsi atau pengetahuan yang salah. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari pendidik untuk memberikan bimbingan dalam cara mengakses dan menilai sumber informasi, serta mengajarkan keterampilan literasi media yang esensial.

Tantangan ini juga menciptakan kebutuhan untuk mengintegrasikan pelatihan keterampilan kritis dalam kurikulum. Pendidik harus melibatkan siswa dalam diskusi tentang bagaimana mengevaluasi sumber, memahami bias, dan mengidentifikasi informasi yang dapat dipercaya. Dengan melatih siswa untuk memilah informasi yang berkualitas, mereka dapat menjadi pembelajar yang lebih mandiri dan kritis. Ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mereka, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia yang penuh dengan informasi, di mana kemampuan untuk berpikir kritis dan analitis sangat dibutuhkan.

Peran guru juga mengalami perubahan. Dari yang sebelumnya sebagai sumber utama informasi, kini guru berfungsi lebih sebagai fasilitator. Namun, tidak semua guru siap untuk beradaptasi dengan perubahan ini. Pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru menjadi sangat penting agar mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan optimal (Lestari, 2023).

Perubahan peran guru dalam era teknologi telah mengubah dinamika pendidikan secara signifikan. Dulu, guru berfungsi sebagai sumber utama informasi, tetapi kini mereka lebih berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam proses belajar mandiri. Dalam konteks ini, guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga membimbing siswa untuk mengeksplorasi informasi, berpikir kritis, dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk belajar secara efektif. Peran baru ini menuntut guru untuk menjadi lebih adaptif dan kreatif dalam menggunakan berbagai alat digital untuk mendukung pembelajaran.

Namun, tidak semua guru merasa siap untuk menghadapi perubahan ini. Banyak dari mereka mungkin tidak memiliki keterampilan teknis yang memadai atau pemahaman yang cukup tentang cara mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru menjadi sangat penting. Program pelatihan yang efektif dapat membantu guru memahami cara memanfaatkan teknologi dengan optimal, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif. Dengan memberikan dukungan yang diperlukan, para pendidik dapat lebih baik dalam menjalankan peran mereka sebagai fasilitator, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa.

Prof. Djamaluddin Ancok, seorang ahli pendidikan Indonesia, dalam sebuah seminar pada tahun 2019 menekankan bahwa teknologi dan sistem informasi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia berargumen bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran mampu memperluas akses pendidikan, terutama di daerah terpencil. Dengan memanfaatkan platform digital, siswa dapat mengakses berbagai sumber belajar yang sebelumnya tidak tersedia, sehingga meningkatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan mendalam.

Di sisi lain, Rhenald Kasali, dalam bukunya "Disruption" yang diterbitkan pada tahun 2017, mengingatkan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan harus dilakukan dengan hati-hati. Ia menekankan pentingnya pelatihan bagi guru agar mereka dapat memanfaatkan teknologi secara optimal dalam proses pembelajaran. Kasali juga mengingatkan bahwa meskipun teknologi dapat mendukung pembelajaran, interaksi langsung dan hubungan emosional antara guru dan siswa tetap penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan efektif. Oleh karena itu, pendekatan yang seimbang antara teknologi dan aspek manusiawi dalam pendidikan sangat diperlukan.

Dampak teknologi dan informasi di dunia pendidikan sangat luas dan kompleks. Meski banyak memberikan manfaat, tantangan yang dihadapi tidak dapat diabaikan. Dengan strategi yang tepat, teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun