Mohon tunggu...
Christina Angelica Wiana
Christina Angelica Wiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknologi Pangan

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aktivitas Anti-Diabetes Buah Pepaya dalam Menangani Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2

17 November 2022   14:49 Diperbarui: 18 November 2022   21:36 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada dibenak kalian saat mendengar kata Diabetes? Sebagian besar orang pasti sudah tidak asing lagi dengan penyakit Diabetes. Bagaimana tidak, penderita penyakit ini kian meningkat setiap tahunnya hingga menjadi permasalahan kesehatan serius dalam masyarakat global. Menurut IDF (International Diabetes Federation), sedikitnya ada 479 juta orang berusia 20-79 tahun penderita diabetes di dunia pada tahun 2019. Dari data IDF ini, Indonesia menempati posisi ke-7 sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak didunia.
 


Apa itu Diabetes?

Pada dasarnya, diabetes merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan kadar gula dalam darah yang melewati batas normal. Peningkatan kadar gula yang melebihi batas normal ini disebut sebagai hiperglikemia. Hiperglikemia dapat meningkatkan resiko munculnya berbagai komplikasi dan kerusakan organ, seperti mata, ginjal, jantung, dan saraf. World health organization (WHO) menyatakan penyakit diabetes mellitus menempati urutan keenam penyebab kematian di dunia dengan penderita dibawah usia 70 tahun sebesar 4% (Nasution et al. 2021).


Secara umum, diabetes dibagi menjadi dua jenis, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Mungkin kalian masih bertanya-tanya, apa sih yang membedakan keduanya? Mari simak penjelasan dibawah ini.


Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang terjadi karena pankeas kurang ataupun tidak mampu untuk memproduksi insulin, dapat terjadi karena faktor genetika, imunologik, dan faktor lingkungan. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi karena sel-sel tubuh tidak lagi sensitif terhadap kehadiran insulin sehingga insulin tidak dapat digunakan untuk mengatur kadar gula dalam darah. 80%-90% penderita diabetes tipe 2 merupakan orang yang mengalami obesitas (Faida & Santik 2020).


Diabetes tipe 2 umumnya ditangani dengan obat golongan metformin, seperti Glucophage dan glumetza. Metformin telah lama digunakan sebagai obat anti diabetes dan terbukti mampu mengurangi kematian akibat diabetes hingga 30% dibandingkan insulin, glibenklamid, dan klorpropamid. Metformin bekerja dengan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin sekaligus menekan produksi glukosa di hati. Namun, penggunaan metformin menimbulkan efek samping bagi tubuh, antara lain pusing, lelah, sulit bernapas, diare, dan mual atau muntah (Nasri & Kafieian-Kopaei 2014).
 

picture12-6377973608a8b57b03208174.jpg
picture12-6377973608a8b57b03208174.jpg


Efek samping ini yang menyebabkan banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat anti diabetes yang dapat diandalkan dan tidak bersifat toksik, salah satunya penelitian oleh Roy et al. 2022, yang menyatakan bahwa buah pepaya memiliki aktivitas antidiabetes yang dapat digunakan dalam mengatur kadar gula dalam darah.


Pepaya merupakan tanaman asli America tropis yang tersebar luas hampir diseluruh daerah tropik dan subtropik, termasuk Indonesia. Pepaya memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut sehingga banyak disukai oleh semua kalangan. Selain itu, pepaya juga memiliki harga yang murah dan mudah ditemukan sehingga memiliki potensi yang baik dalam mengobati penyakit, seperti diabetes tipe 2. Pepaya merupakan buah-buahan yang mengandung nutrisi dan vitamin yang tinggi. seperti tinggi karoten dan rendah kalori. Pepaya juga mengandung vitamin C, vitamin A, riboflavin, folat, thiamin, niacin, kalsium, besi, kalium, dan serat. Diluar itu, pepaya senyawa bioaktif, seperti triterpenoids, flavonoids, fenol, tanin, alkaloid, dan glikosida (Roy et al. 2022).
 

picture13-637797427bda022070115c32.jpg
picture13-637797427bda022070115c32.jpg


Wah.. siapa sangka dengan mengonsumsi buah pepaya ternyata dapat mengatasi penyakit diabetes tipe 2. Namun, bagaimana ya mekanisme yang dimiliki pepaya? Sebelum itu, kita harus paham terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi pada orang diabetes tipe 2.

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Pengidap Diabetes Mellitus Tipe 2?

Umumnya, yang kita semua ketahui adalah, bahwa diabetes pasti kandungan gula dalam darahnya tinggi, tetapi kenapa bisa seperti itu? Ketika seseorang dinyatakan diabetes, artinya regulasi glukosa dan metabolisme lipid terganggu yang menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin dapat disebabkan oleh obesitas ataupun gangguan metabolisme (Metabolism disorder). Obesitas hubungannya adalah dengan kadar lemak, lemak yang disebut free fatty acid yang kadarnya tinggi dapat menurunkan ekspresi protein dari reseptor insulin (IR), di mana IR ini berpartisipasi dalam aktivitas insulin, sehingga kalau sampai ekspresi terganggu, akibatnya menjadi resistensi insulin dan  disebut sebagai penyakit diabetes.


Akibat insulin tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, maka tubuh akan kesulitan untuk meregulasi gula dalam darah, tubuh akan kesulitan atau tidak bisa menyerap gula yang ada di dalam darah, sehingga kadar gula akan tinggi. Hal ini berbahaya, karena kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan munculnya reactive oxygen species (ROS) atau yang biasanya dikenal sebagai radikal bebas. Radikal bebas ini dapat merusak sel dengan merusak membran sel, akibatnya akan terjadi reaksi lipid peroxidation (LPO), dalam kata lain, yaitu perusakan lipid dan terjadilah stres oksidatif.


Kalau ingin tau lebih dalam, ada yang dinamakan GLUT4, GLUT4 ini ada di dalam tubuh kita, GLUT4 adalah protein yang bertanggung jawab dalam penyerapan glukosa dalam darah. Cara kerjanya adalah bersama dengan reseptornya yang memberikan sinyal untuk aktif. Reseptornya adalah insulin receptor atau IR yang telah disebutkan sebelumnya. IR baru dapat memberikan sinyal, kalau ada insulin yang menempel, lalu sinyal tersebut akan diterima dan GLUT4 yang tadinya ada di sitoplasma, menjadi berada di membran plasma dan terjadilah penyerapan glukosa oleh sel -- sel otot. Namun, perlu diketahui bahwa kuncinya adalah keberadaan insulin, barulah penyerapan glukosa ini dapat terjadi, sehingga orang yang diabetes, karena tidak ada insulin, maka tidak ada penempelan reseptor, tidak ada pemberian sinyal, dan tentunya tidak akan ada penyerapan gula.
 

insulin-glucose-metabolism-637797ed08a8b540c364a602.jpeg
insulin-glucose-metabolism-637797ed08a8b540c364a602.jpeg
Mekanisme pengangkutan glukosa ke dalam sel.


Potensi antioksidan yang dimiliki oleh pepaya mampu menurunkan radikal bebas (ROS) dalam tubuh sehingga lipid peroxidation tidak terjadi. Pepaya juga mampu mengembalikan sensitivitas tubuh terhadap sinyal insulin. Pepaya bekerja dengan meningkatkan ekspresi protein dari reseptor insulin (IR) dimana ekspresi protein ini terhambat pada penderita diabetes. Peningkatan ekspresi protein IR menyebabkan GLUT4 meningkat, baik pada membran maupun sitoplasma sehingga transport glukosa ke dalam jaringan adiposa dapat berjalan. Sinyal insulin yang terbaca oleh reseptor menyebabkan GLUT4 dapat bekerja sehingga tidak terjadi penumpukan glukosa didalam darah.

Mekanisme Anti-Diabetes Buah Pepaya

Senyawa bioaktif yang terkandung di dalam papaya seperti kaempferol, quercitin dan transferulic acid merupakan senyawa yang membantu dalam signalling molecule yang membuat terjadinya peningkatan HDL dalam darah dan menurunkan kadar gula dalam darah dengan mempercepat kerja reseptor insulin (IR) dan GLUT4. Bagaimana sih cara kerja senyawa bioaktif tersebut hingga terjadi peningkatan HDL dan menurunkan gula dalam darah? Kaempferol, quercitin dan transferulic acid disebut juga dengan "ligan" yang akan berinteraksi dengan targetnya yaitu protein. ligan tersebut akan bertugas untuk berinteraksi dan berikatan dengan protein, kemudian memicu sinyal agar protein dapat menempel pada reseptor yaitu reseptor insulin (IR).

Kesimpulan


Buah pepaya yang kaya akan kandungan antioksidan dapat membantu mengatasi penyakit diabetes tipe 2 dengan membantu proses signalling terhadap reseptor dan mekanisme transport yang terbukti efektif terhadap penderita penyakit diabetes tipe 2. Buah pepaya dapat dikonsumsi sebagai pengganti obat diabetes karena memiliki efektivitas hampir sama dengan mengonsumsi obat, namun mengonsumsi obat secara terus menerus dapat memberikan efek samping kepada tubuh. Oleh karena itu, pepaya dapat dikonsumsi untuk membantu mengatasi penyakit diabetes tipe 2.


Daftar Pustaka


Faida AN, Santik YDP. 2020. Kejadian diabetes melitus tipe 1 pada usia 10-30 tahun. HIGEIA. 4(1): 33-42.


Nasri H, Rafieian-Kopaei M. 2014. Metformin: current knowledge. J Res Med Sci. 19(7): 658-664.

Nasution F, Andilala, Siregar AA. 2021. Faktor risiko kejadian diabetes mellitus. Jurnal Ilmu Kesehatan. 9(2): 94-102.

Roy JR, Janaki CS, Jayaraman S, Periyasmy V, Balaji T, Vijayamalathi M, Veeraraghavan VP. 2022. Carica papaya reduces muscle insulin resistance via IR/GLUT2 mediated signaling mechanisms in high fat diet and streptozotocin-induced type-2 diabetic rats. Antioxidants. 11(10): 2081.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun