Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Konsep Kota Tua Rotterdam yang Modern, Inklusi dengan Aksesibilitas yang Baik

23 Januari 2025   10:45 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:15 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Awal mula keluar dari Stasiun Rotterdam dengan segala bentuk morednnya. Sebuah Gedung dengan pipa-pipa utilitas kuning di luar bangunan, merupakan komsep bangunan modern. Karena zaman sebelumnya, pipa-pipa utilitas "harus" dimasukkan ke dalam bangunan, ditanam di dinding karena pipa-pipa itu melambangkan "kotor". Tetapi tidak di zaman sekarang.

Contoh bangunan dengan pipa-pipa utilitas di luar bangunan dan berwarna warni, pada bangunan yang di desain oleh Renzo Piano, di Paris Perancis.

Aku di tahun 2006 dengan latar belakang karya Renzo Piano di Paris (Dokumentasi pribadi)
Aku di tahun 2006 dengan latar belakang karya Renzo Piano di Paris (Dokumentasi pribadi)
***

Setelah makan patat sampai kenyang, ternyata sebungkus patat dalam bungkus kerucut itu sangat banyak dan benar-benar kenyang, kami mulai perjalanan kami menyusuri jalan-jalan tikus yang mungkin tidak akan dilewati oleh city-tour Rotterdam.

Mulai dari keluar dari Markthal, melihat suasana dan berfoto-foto narsis Bersama Mba Cisca, tujuan kami adalah salah satu shopping street besar dengan berbagai contoh area inklusi di sana. Tidak terlalu jauh dari Markthal, kami berjalan sekitar 30 menit untuk sampai kesana.

Yang aku pasti terkesan adalah suasana, lingkungn serta arsitektur modern kota Rotterdam tua yang memang khusus diperuntukkan oleh Belanda, untuk membangun kemodernan tanpa menginjak-injak heritagenya. Rotterdam benar-benar membagi zoningnya antara kota heritage dan kota modernnya.

Sangat berbeda dengan kota-kota di Belanda lainnya, bahkan di seluruh Eropa pada umumnya, yang serius menata kota-kota mereka sebagai kota heritage untuk dunia. Tidak salah juga, tetapi untukku sendiri, mereka pun harus berpikir tentang kenyamanan bagi warga dan para turis yang mempunyai banyak perbedaan.

Misalnya,

Aku adalah turis asing dari Indonesia di Eropa yang merupakan kota heritage. Dan, aku adalah pengguna kursi roda yang sangat kesulitan untuk traveling di Eropa dengan berbagai masalah-masalah besar! Mereka harus juga berpikir bukan hanya disabilitas saja, tetapi juga tentang warga mereka yang lansia yang hampir sama dengan disabilitas, yaitu tentang keterbatasan fisik dan alat-alat bantu mereka, seperti kursi roda, walker atau tongkat.

Kembali ke Rotterdam, salah satu kota tua di Belanda tetapi juga sangat modern dengan desain lingkungan dan arsitekturnya yang super canggih!

Di luar Markthal, aku dihadapkan dengan berbagai bangunan cantik dan modern, bahkan future arsitektur. Dan lingkungan yang super cantik, walau tidak menjadi tujuan utama mereka untuk membangun kota modern. Yang mereka inginkan adalah saling mengisi antara heritage dan modern dengan berbagai fasilitasnya untuk yang sudah sangat terbatas.

Karena, heritage tidak mampu membawa kota dengan aksesibilitas baik bagi warga kota untuk datang kesana, karena heritage hanya bisa terlihat cantik pada masa itu, tanpa atau belum bisa untuk melihat sebuah "kepedulian arsitektur".

Zaman itu, tidak ada kursi roda atau walker sebagai alat bantu bagi yang terbatas, sehingga desain arsitekturalnya pun belum menahami apa yang dibutuhkan oleh warga kota yang terbatas.

Konsep kota inklusi baru beberapa belas tahun terakhir ini saja, dan itupun belum dimengerti oleh sebagian arsitek dunia, bahkan! Karena mereka bukan sebagai end-user!

Jadi, konsep inklusi baru bisa terbentuk dengan desain modern, dengan aksesibilitas dan fasilitas yang dibutuhkan oleh warga kota yang terbatas, baik disabilitas atau para lansia, yang sudah menjadi penduduk terbanyak di Eropa karena orang-orang mudanya mencari tempat yang lebih asyik menurut mereka, bukan di negara-negara yang super kuno!

Jadi, ketika Belanda mempunyai konsep kota Rotterdam menjadi kota modern yang sudah dikenal seperti itu sejak lama, aku melihat dengan jelas, bagaimana kota Rotterdam mempunyai banyak bangunan dan lingkungan yang akses untuk kursi rodaku, adalah lebih banyak bangunan modernnya!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pintu masuk/keluar Stasiun Rotterdam, dengan kanopi setengah lingkaran dengan plafon tembus pandang, dan sebuah devider baja yang melengkung di cat putih, ini salah satu contoh bangunan berarsitektur modern dengan material-material modern yang belum ada di jaman dahulu, serta perhitungan struktur yang memang modern.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ketika aku keluar dari Stasiun Rotterdam, aku tidak merasa berada di Eropa! Dengan mataku dihadapkan pada bangunan modern seperti ini, lebih kepada kota-kota modern di USA!

Bangunan Pasar Markthal sangat mudah diakses untukku bisa masuk tanpa adanya kendala sama sekali (Dokumentasi pribadi)
Bangunan Pasar Markthal sangat mudah diakses untukku bisa masuk tanpa adanya kendala sama sekali (Dokumentasi pribadi)

Permukaan lantai yang rata dengan batu-batu yang dipipihkan rata (beberapa area dalam Markthal menggunakan keramik), ruang luas dan antar booth kios pasar nya pun berjarak antara 1,5 meter sampai 1,75 meter yang sangat nyaman untuk kursi roda dan manih banyak space bagi orang-orang yang berpapasan denganku.

***

Ini baru 1 atau 2 contoh yang menggambarkan betapa kota tua Rotterdam benar-benar disediakan bagi warga kota muda yang menginginkan kemodernan dan bagi warga kota yang terbatas, khususnya pemakai kursi roda, seperti aku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Permukaan jalan pedestriannya memakai paving atau batu-batu asli tetapi dipipihkan secara mesin, yang membuat permukaannya sangat rata dan nyaman untuk kursi rodaku. 

Jika di kota-kota lainnya di Eropa, pedestriannya menggunakan batu-batu zaman itu, yang tidak dipipihkan serta membuat jarak antara 1 batu dengan batu yang lain bisa selitar 2 atau 3 cm, yang membuat kursi rodaku sangat kesulitan dan sama sekali tidak nyaman bagiku di atas kursi roda. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Hampir semua pedestrian di kota-kota di seluruh Eropa, seperti ini adanya, yang sama sekali tidak nyaman untuk kursi roda dan membuat kursi rodaku kendor skrup-skrupnya serta tubuhku pun pegal-pegal, hahahaha.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Semakin kami jauh melangkah, memang semakin aku melihat konsep Rotterdam ini memang berbeda dengan konsep kota yang lain di Belanda bahkan di Eropa. Karena aku juga sering ke USA, aku bisa mengatakan bahwa Rotterdam lebih mirip kota-kota suburb di USA. 

Bedanya jika dengan kota-kota besar USA, memang Rotterdam tidak membangun bangunan-bangunan bertingkat banyak kecuali beberapa apartemen dan perkantoran. Area perbelanjaan yang sudah aku tuliskan bahwa Eropa menganut perbelanjaan sebagai "shopping street", mempertahankan konsep kotatua mereka.

***

Kami berjalan terus perlahan, karena aku sibuk merekam perjalanan kami ini lewat foto dan video untuk research dan survey-ku. Sangat detail, aku perhatikan untuk melihat bagaimana sebuah tempat (dalam hal ini adalah Rotterdam), mempunyai aksesibilitas bagi warga kota.

Karena saat ini yang terpenting adalah kota tersebut atau area tersebut, contoh Rotterdam ini, HARUS BISA DI DATANGI OLEH SEMUA ORANG TANPA TERKECUALI, akses dan inklusi serta tanpa diskriminasi. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun