Begitu kereta sampai ke Stasiun Rotterdam, kamipun bergerak Bersama dengan penumpang lannya untuk turun ke platform. Dan, aku merasakan luar biasa Bahagia, sampai lagi ke Rotterdam, sebuah kota cantik tempat penuh kenangan bagi bapakku, termasuk aku!
Mba Cisca berjalan di drpanku memanduku untuk ke lift, karena Stasiun Rotterdam berada di bawah jalan, sehingga kami harus naik lift untuk berada di gound bumi.
Berjalan mencari2 dilakukan mba Cisca. Ya, jelas saja. Dia atau siapaun yang selalu menemaniku dimanapun, tidak akan mencari lift jika naik turun stasiun. Karena mereka tidak memerlukannya. Bahkan, beberapa orang berkata,
"Ya ampun! Beneran, deh! Aku belum pernah cari lift dimanapun, Christ ....."
Teman2ku yang sudah mengikuti hidupku diata kursi roda, semain mengerti kebutuhan teman2 disabilitas dan prioritas karena terbentur dengan fisik kami, bukan? Dan, mereka menjadi mulai tahu, mengerti dan peduli dan semakin peduli ketika berkali2 mereka menemaniku traveling...
Mba Cisca susah menemukan lift, ternyata lift berada di luar stasiun. Dan begitu aku keluar dari stasiun, ternyata langsung terlihat dunia luar dan sinar matahari terpancar terang sekali. Dan, kami menemukan lift dibalik pilar kolom.
                                                  Lift rusak dan kami tidak bisa naik lift!
Â
Ternyata, liftnya rusak! Tidak bisa digunakan, padahal untuk naik di ground bumi atau peil jalan utama, ada puluhan anak tangga yang harus kami lewati!