Dengan berbagai caara, aku ingin mengajak pembaca tetap mengerti apa yang aku tulis, tanpa harus aku mengeluarkan "jurus kata2 arsitektur", yang pasti susah untuk bisa mengerti, dan akhirnya tulisan2 ku tidak ada yang membaca, hahaha .....
Saat itu hari Minggu,
Mba Cisca mengajakku ke Rotterdam dan janjian untuk bertemu di Stasiun Breda. Kami harus naik kereta, padahal aku sudah tahu denagn persis, kereta disana akan sangat sulit membawa kursi rodaku. Mba Cisca pun belum tahu bagaimana caranya, karena dia tidak bergaul dengan dunia disabilitas, sehingga mereka bisa dengan bebas naik kereta, betapa sulitnya itu .....
Ketika di Stasiun Breda, mba Cisca sebentar mempelajari tentang kereta untuk ke Rotterdam. Siapa tahu ada "keajaiban", hahahaha .....
Ternyata, benar!Â
Ternyata, selain ada kereta jadul dengan 3 trap tinggi, ternyata Belanda juga menyediakan kereta modern Namanya SPRINT yang menjelajah Belanda dengan gerbong yang rama dengan platform (peron), sehingga kursi rodaku tidak harus nsik tangga dan aku bisa nyaman.
Walau memang ternyata jarak antara gerbong dengan platform masih sekitar 15 cm, di 2 gerbong dalam 1 rangkaian mereka, swngaja untuk kursi roda dan sepeda dengan menonjolkan seperti jembatan kecil untuk menyeberangi antara gerbong dan platform.
Kereta SPRINTER ini memang baru dan modern. Desainnya merah termasuk interiornya. Tetapi SPRINTER berjalan lambat (padahal SPRINTER = cepat!) dan berhenti lama di setiap stasiun, beda dengan kereta kuno Belanda yang memang antar jemput penumpang antar kota.
Jadi,
SPRINTER memang hanya untuk kota2 kecil saja, hubungan local, seperti Breda ke Rotterdam. Untuk ke kota2 besar seperti Amsterdam, DenHaag atau Delft harun menggunakan kereta kuno yang jadul diseblut InterCity, yang seperti kereta barang, yang untuk naiknya harus turun selangkah dan naik 2 langgah, dan sloopernya sebesar schafolding, hahahaha ......