Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kereta "Sprinter" Belanda yang Modern dan Kursi Roda Bisa Masuk, Tetapi ......

6 Januari 2025   11:03 Diperbarui: 6 Januari 2025   11:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                           Kereta Intercity Belanda dengagn 3 trap yang harus dijembatani oleh slooper sebesar schaflding! Hahahaha ......

 

Sehingga, memang aku hanya tidak bsa ke kota2 besar di Belanda
(memang aku tidak berpikir ke kota2 besar, koq. Justrtru ke kota2 kecil), dan ternyata Rotterdam dikategorikan sebagai kota kecil.

Aku sempat ke Eindhoven, juga kenangan masa2 bapak di Belanda serta beberapa kota kecil di Belanda, selalu berdama mba Cisca, karena bahasanya tidak bisa kumengerti dan warganya tidak terlalu ramah ......

Kereta SPRINTER ini, dalam 1 rangkaian hanya 2 gerbong yang mempunyai jembatan atau slooper yang terpasang paten. Itu yang aku tuliskan di atas ini. Gerbong2 ini yang satu untuk kursi roda dan yang satu lagi untuk sepeda. Mengapa sepeda? Karena Belanda memang terkenal sebagai "Kota Sepeda". Dan, justru banyaknya sepeda yang naik kereta, justru mengalahkan penumpangnya. Dan itu tidak masalah, selama mereka memakai gerbong khusus untuk sepeda.

Tetapi, sayang sekali bahwa hanya kereta SPRINTER ini yang bisa untuk kursi roda, sehingga aku harus cukup puas untuk berkeliling di kota2 kecil Belanda, dan tidak bisa keliling Eropa padahal niatku adalah keliling Eropa denan kereta ......

Tetapi sayangnya,

Walau kereta SPRINTER di desain mewah dan modern secara eksterior dan interior, dan mempunyai fasilitas untuk naik dan turun kereta karena gerbong levelnya setinggi platform, terntata bagian interiornya tidak di desain untuk tempat khusus kursi roda, seperti kereta2 di Jepang dan Singapore.

Seharusnya, mereka tidak menempatkan beberapa bagian untuk kursi tempat duduk, sehingga bisa untuk kursi roda. Jika hanya 1 kursi roda, mungkin tidak terlalu masalah karena penumpang masih bisa lalu Lalang. Tetapi jika susah lebih dari 2 kursi roda dan memang banyak kursi roda yang ada, benar2 gerbong tidak bisa digunakan ......

Aku pun, yang terbiasa naik MRT di Jepang dan Singapore denagn gerbong2 yang khusus kursi roda dan aku panti menempatkan kursi rodaku di tempat2 khusus yang disediakan, merasa canggung ketika gerbongnya benar2 tidak ada tempat untuk memarkirkan kursi roda ku.

Apapun yang ada dan apapun yang terjadi, itulah Belanda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun