Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Datang di Breda Belanda, Selamat Datang di Hotel Leonardo

16 Desember 2024   10:21 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak salah jika mba Cisca tidak merekomendasikan aku untuk mengambil makan pagi, karena memang lebih enak jajan di caf atau membeli snack2 atau sarapan di minimart nya .....

Banyak juga turis2 yang menyewa sepeda untuk menjelajah Breda, sementara warga Brda sendiri termasuk mba Cisca, selalu mengendarai sepeda kemanapun dia pergi termasuk ke kantornya, yang berjarak tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Hotel ini hanya 4 lantai dengan lorong2 hotel ngepas dengan lebar kursi rodaku. Maklum, hotel modern tetapi desain tahun 1970-an yang belum terlalu peduli dengan inklusi. (atau sudah?). Ada resto dan caf kecil, yang jika aku pulang malam, aku melihat turis2 lansia duduk2 di sana dengan minum serta snack2 dengan teman2nya. Dan di bar, banyak juga turis2 lokal yang duduk2 sambil minum serta berkengkerama dengan teman2nya juga.

Jika untukku, hotel adalah hanya untuk tempat istirahat. Mandi, tempat dan simpan barang atau sekedar kongkow sejenak sebelum aku keluar lagi. Tidak pernah aku menikmati hotelku dimanapun, sehingga jika aku memilih hotel selalu memilih hotel termurah asal tetap akses untuk kursi roda.

Harga di Hotel Leonardo tidak lah mahal, sekitar 1jt Rupiah saja per-malam, harga hotel standard tanpa makan pagi. Jika aku ingin mengambil makan pagi, harganya tambah 350 ribu Rupiah! Mendingan aku membeli makan di cafe2 yang tersebar di sekitaran hotel atau membeli makanan di minimart dan kumakan pagi di kamarku, sebelum aku mengeksplore Breda.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

                                                              Kehidupan kota kecil Breda di sdekitar Hotel Leonardo dan Stasiun Breda .....

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                                                 Aku di depan Stasiun Kereta Breda, bersebelahan denagn Hotel Leonardo

 

Seperti yang aku tuliskan sebelumnya, Breda memang hanya sebuah kota kecil di perbatasan antara Belanda dan Belgia, dengan suasana kota mungil nan cantik. Bangunan2 tua Belanda bertebaran di sekitar hotel, dengan pedestrian lear dengan banyak pengendara sepeda.

Ya, Belanda memang sangat terkenal sebagai "kota sepeda", Dimana hampir semua orang baik tua maupun muda, baik pekerja sampai direkturnya, sebagian besar dari mereka berseprda. Mereka datang dari distrik2 jauh dari Breda dan bekerja di Breda dengan berkendara sepeda yang naik kereta. Dan, mereka keluar dari Stasiun Breda, seperti "lalat2" menyerbu koa Breda di hari2 kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun