Maskapai Trans Nusa Sungguh Meremehkanku, Sebenarnya Siapa yang Harus Bertanggungjawab?
Dan, dari sinilah awal mula aku berpikir untuk terus mensosialisasikan tentang KEPEDULIAN. Bukan hanya untuk teman2 arsitek yang selalu aku ingin mereka terus peduli dalam desain2 mereka, tetapi ternyata bahwa di semua lini kehidupan kit aini, memang benar2 harus PEDULI untuk kehidupan di sebuah negara.
Aku baru sadar,
Selain di duniaku sebagai seorang arsitek yang aku pikir tentang sebuah desain yang terbaik bagi semua warga negara, tentu saja ternyata semua lini dalam Masyarakat ktu harus bisa sadar bahwa KEPEDULIAN memang yang terutama untuk kehidupan dan kesejahteraan semuanya.
Nah,
Beberapa tahun terakhir ini, aku sering diminta untuk menilai KEPEDULIAN lewat apa ang aku kuasai yaitu desain arsitektural. Banyak instansi2 swasta, pemerintah, bahkan USA Embassy, badan2 PBB bahkan MRT, LRT dan KAI, aku diundang untuk memberikan penilaianku sebagai end-user diatas kursi roda.
Dan, aku baru sadar bahwa, belum ada maskapai yang menghubungi aku untuk penilaian di kantor mereka dan di peswat mereka, dengan pelayanan2 mereka.
Inilah saatnya, ketika aku minta TUNTUTAN ku sebagai penumpang yang sangat dirugikan untuk maskapai TransNusa.
Ya, memang TrasNusa sudah mengembalikan kursi rodaku, walau lewat tengah malam dengan kekawatiran yang amat sangat dalam hatiku, ini tidak cukup hanya sekedar meminta maaf! Aku benar2 sudah sangat dirugikan!
Rugi waktu karena re-schedule mereka selama 4 jam!
Rugi pelayanan yang teramat buruk sejak di pintu masuk counter check-in!