Mereka mengusulkan pendekatan berbasis hak asasi manusia untuk merancang layanan dukungan dan menawarkan wawasan utama tentang desain dan penyampaiannya. Dan, diterbitkan dengan tujuan untuk merangsang dan berkontribusi pada diskusi dan analisis penyampaian layanan sosial.
Diharapkan bahwa ini akan terbukti berguna dalam upaya untuk lebih mengembangkan sistem layanan sosial di Uzbekistan.
***
Selama berabad2 di dunia,pendekatan kesejahteraan untuk disabilitas dimanapun, selalu di dasari dengan model tentang charity dan medis atau Kesehatan. Masih susah mereka mau dan mampu untuk berusaha memberdayakan disabilitas untuk menjadikan mereka mandiri tanpa harus dibantu oleh kwluarga mereka atau orang lain.
Masih banyak negarqa dan Masyarakat dunia  yang TIDAK MENGAKUI potensi serta hak2 penyandang disabilitas secara tepat. Mereka tidak memfasilitas disabilitas untuk "bergerak" dan bermobilitas untuk kehidupannya. Apalagi untuk bisa mandiri menghasilkan uang sendiri.
Mereka tidak berupaya untuk mempromosikan kesempatan yang sama dengan warga negara non-disabilitas. Ditambah dan diperparah dengan hambatan fisik karena kurang difasilitasi, sulit berkomunitaw, tidak diberikan ban yak kesempatan dan yang paling parang adalah SIGMA!.
Penyandang disabilitas SEMAKIN TIDAK TERLIHAT dalam proses bagi pembuat kebijakkan.
Meskipun tersedia berbagai anggaran dan tunjuangan2 disabilitas, bahkan banyak negara memprioritas penyandang disabilitas dan menyediakan berbagai layangan inklisifitas, penyandang disabilitas tetap belum membuat negara dunia benar2 bisa tahu dan mengerti bagaimana mereka ingin sekali bisa Bersama membangun dunia atas hak dan kewajiban yang sama sebagai masing2 warga negara ...... Â Â Â Â
Beberapa konsep pendekatan2 untuk merangkul penyandang disabilitas ini, sering dianggap diskrinatif, Karena tanpa sadar, penyandang disabilitas benar2 terampas hak2 mereka untuk maju secara mandiri, dan merendahkan hak dan martabat sebagai penyandang disabilitas.
Baru mulai abad ke-20, ketika penyandang disabilitas mulai aktif untuk keluar dan bergerak dan memperjuangkan kesetaraan melalui berbagai kegiatan disabilitas dan memperjuangkan hak2 mereka, mulailah terbentuk Model Sosial Disabilitas, Dimana model inilah yng melihat disabilitas sebagai seorang individu dan bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Dan, puluhan tahun kemudian,