Â
Itu benar2 aku amati dan riset kecil2an tentang penggunaan pedestrian selama aku berada di ibukota Tashkent.
Menurutku sendiri, suatu saat Tashkent akan menjadi "Singapore" kedua", sebagai negeri yang masih "muda" (Singapore pun masih muda), tetapi mampu membuat sebuah kota yang bisa memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki bagi warga nya.
Visi kota Tashkent sangat jelas, yaitu memastikan bahwa seluruh kota Tashkent harus mendapatkan manfaat dari peningkatan arus lalu lintas dengan langkah2 keselamatan, termasuk pejalan kaki bukan hanya pendera kendaraan!
Kota Tashkent ingin mejadi modrl mobilitas perkotaan di Kawasan Asia Tengah, terutama bagi negeri2 pecahan dari Uni Soviet sejak tahun 1991 lalu .....
Selama aku berselancar diatas kursi roda berkeliling kota Tashkent pun, aku mengamati bahwa pemerintah kota benar2 membangun pedestrian bukan asal2an, tetapi di desain cantik dan naman bagi pejalan kaki, kursi roda bahkan pesepeda.
Lebar pedestrian dibangun sekitar 2 meter sampai 3 meter (tergantung lahan yang ada) dengan batas permukaan pedestrian (tetapi rata, tidak ada perbedaan permukaan jalan) yang berbeda untuk pejalan kaki dan pesepeda, yang tentu saja bisa menjadi contoh kemanan dan kenyaman.
Di kanan kirinya adalah "pulau" untuk  penyerapan dan pepohonan tinggi atau perdu2 sesuai dengan konsep masing2 jalan. Memungkinkan banyaknya penyerapan di sepanjang jalan dengan kerapihan dan kebersihan yang baik untuk pemeliharaannya.
Untuk penyerangan pada zebra cross, Tashkent cukup besar dengan zebra cross berwarna kuning putih. Kedisiplinan warga kota pun cukup baik tanpa menyeberang dengan tergesa2 dan tidak sabaran.
                             Zebra cross yang luas, aman dan nyaman di sepanjang jalan kota Tashkent .....