Dari situlah, aku "mengumpulkan" cerita2 menarik selama blusukan disana. Termasuk juga perjalananku dengan kursi roda yang ternyata sama sekali tidak bermasalah dengan permukaan serta dimensi2 nya. Bahkan, selama aku di Tashkent, aku sama sekali tidak bermasalah dengan pedestrian disana. Sama sekali Zoyir tidak harus membanguku untuk kursi rodaku! Berarti apa?
Berarti adalah Tashkent merupakan salah satu kota insklusi di dunia, walau Uzbekistan baru Merdeka dari Uni Soviet 31 Agustus 1991 dan baru membangun ketika presiden kedua memerintah tahun 2016!
Kota inklusi
Kata inklusi sering dipakai sebagai tempat untuk bisa Bersama dalam kehidupan, untuk semua orang, termasuk disabilitas dan prioritas. Kebutuhan kota inklusi sudah menjadi issue santer untuk dunia Dimana sekarang dunia semakin sadar bahwa kita semua semakin tua semakin menjadi terbatas.
Baik terbatas karena fisik, susah untuk berjalan sehingga menggunakan alat bantu, atau terbatas secara psikis yang membutuhkan bantuan untuk fasilitas2 hidup. Sehingga, kota inklusi benar2 menjadi salah satu yang dianggap penting bagi dunia.
Blusukanku ke tempat2 yang pasti tidak akan terpikir untuk dilakukan seorang wisatawan karena ke tempat2 lokal yang mungkin "tertutup" untuk dilihat .....
Â
Ternyata, tidak pernah kupikirkan tentang Uzbekistan terutama ibukota Tashkent nya, bahwa kota ini benar2 menuju kota inklusi, walau masih banyak yang harus dibenahi.
***
Bergerak dari area permukiman 1 ke area permukiman yang lainnya, itu memang agak berjahuan, tetapi antar area itu tetap tersambung dalam gang2 kecil perkotaan Tashkent. Tidak terputus dan tidak buntu. Selama aku disana dan blusukan ke area2 permukiman itu, benar2 terus bersambung, seperti labyrinth.