Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagaimana Aksesibilitas "Hamid Olimjon Square" untuk Penghuni Berkebutuhan Khusus?

12 Agustus 2024   11:01 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:12 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi pribadi) Masuk di lingkungan Hamid Olimjon Square yang sepi di jam 3 sore hari. Jalan sepi dan (seperti biasa) sangat rapih dan bersih.

Ternyata, baik di Jakarta, Eropa tahun lalu dan semua negara yang aku kunjungi, aku dan kursi rodaku menjadi "trend-setter". Dan, aku hanya ingin mengajarkan bahwa untuk orang-orang yang terbatas seperti aku, tetapi tetap bisa traveling dan semakin hidup dengan cara apapun, termasuk dengan kursi roda sepertiku.

Jadi,

Kemungkinan besar yang aku bisa simpulkan adalah, realitas dengan pengguna alat bantu termasuk kursi roda merupakan sesuatu yang hanya akan bergerak di dalam rumah atau tempat-tempat khusus seperti rumah sakit.

Bahkan, kupikir mereka yang memakai kursi roda tidak tinggal di apartemen-apartemen tinggi karena keterbatasan akses. Mungkin, mereka dipindahkan ke rumah-landed atau rumah-rumah penampungan khusus.

Entahlah, tetapi mungkin aku harus mencari tahu tentang hal ini, karena sangat penasaran bagaimana penduduk berkebutuhan khusus bisa nyaman hidup di Tashkent secara umum. Bahwa, Tashkent sudah cukup maju dan berkembang dengan cepat secara fisik, mungkin bukan berarti berkembang ke arah psikis mereka.

Yang jelas, apapun alasannya, Hamid Olimjon Square merupakan heritage dan saksi Sejarah untuk Tashkent secara umum yang harus di lestarikan dan terus di pelihara sebagai "harta karun" mereka dan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun