Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Hunian di Tashkent dengan Kebutuhan Personalisasi dan Privatisasi ala Era Soviet yang (Sebagian) Ilegal

29 Juli 2024   14:30 Diperbarui: 29 Juli 2024   14:36 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Personalisasi dan privatisasi apartemen di lantai dasar untuk membangun pekarangan yang untuk taman. Apakah ini sudah sesuai dengan aturannya?

 

Dari yang aku datangi sewaktu aku di Tashkent, memang banyak sekali apartemen2 kumuh yang sepertinya tidak layak huni lagi karena memang sangat membahayakan denagn material2 yang retak dan tidak bisa berfungsi lagi.

Banyak gedung apartemen di beberapa lokasi yang kondisinya sangat buruk, dan berada di urutan terakhir dalam hal permintaan,untuk tinggal. Tashkent harus benar2 mempertimbangkan dengan segala bentuk masalah untuk tempat tinggal penduduknya.

Bangunan2nya sendiripun sudah tidak masuk akal untuk ditinggali, sehingga penduduk yang benar2 tidak mampu untuk mencari tempat tinggal lagi, mereka berusaha memperbaiki apa yang ada, dan menutup mata apa yang mereka lihat tetang kekumuhan bangunan yang mereka tinggali. Dan, itu adalah sebuah masalah sosial ayng luar biasa .....

Sebagian lagi, masih ada apartemen2 yang belum selesai dibangun sejak era Soviet dan menjadi terbngkalai dan tempat orang atau siapapun yang butuh santai dan membuang sampah disana dan akhirnya mencemari lingkungan.

Sebagai seorang arsitek dari Indonesia, aku hanya mencoba melihat dari sudut pandangku untuk apartemen2 itu bisa tetap ditinggali denagn cukup nyaman, walau kenyataanya susah sekali. Karena, memang harus benar2 "dibersihkan" dari reruntuhan2 material lama, dan meleburnya dengan  material2 baru.

Material2 lama itu memang sudah minimal 50 tahun lalu, Dimana 50 tahun lalu merupakan penurunan kualitas untuk bisa disebut "tidak bisa dipakai lagi jika mau aman". Walau, sebagian material memang tetap tahan lama, dibagian2 fungsi yang jarang untuk dipakai.

Dengan kenyataan penduduk dengan Tingkat sosial yang memang berbeda satu sama lain,  mereka mencoba untuk  mem-personalisasi rumah dan apartemen2 mereka era Soviet untuk mereka lebih nyaman dan praktis. Fenomen aini tentu saja menunjukkan Masyarakat Tashkent menjauh dari cita2 Soviet di masa lalu ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Hunian apartemen dengan balkon2 yang sudah rusak sejak pulhan tahun lalu, yang biasanya mereka menutup balkon sersebut untuk ruang2 baru, yang menghancrkan faade secara arsitektural .....

 

Ibukota Tashkent memang tidak kekurangan bangunan Soviet. 

Pada tahun 1966, gempa bumi menghancurkan sekitar80% kota, termasuk 96.000 apartemen. Ibu kota Uzbekistan, yang saat itu merupakan Republik Soviet, dengan cepat dibangun kembali selama tahun 1970-an.

Dalam waktu sekitar 3 tahun, sekitar 300.000 orang tunawisma dipindahkan ke apartemen, semuanya dibangun dengan gaya sederhana konsep "Khrushchevka" dan berskala besar yang khas pada arsitektur Soviet.

Apartemen baru tersebut memang memiliki beberapa fitur bagus secara arsitektural. Banyak yang dilengkapi balkon besar dan beberapa memiliki pintu ala Prancis besar untuk membantu masuknya udara selama musim panas Uzbekistan yang panas.

Yang lainnya bahkan memiliki AC, untuk penduduk yang berekonomi menengah. Namun, apartemen2 nya sangat kecil, karena keterbatasan lahan dan konsep membangun semurah mungkin dan secepat mungkin. Tentu saja dengan konsep itu, tidak akan ada unit2 besar.

Di ibukota Tashkent, luas ruang hidup bersih per-orang adalah 6 meter persegi. Di bekas Republik Soviet lainnya, luas ruang hidup rata2 adalah 7 hingga 9 meter persegi.

Sumber : www.observes.com

Penduduk Tashkent masih tinggal di gedung2 apartemen yang sama, setelah gempa tahun 1966. Kecuali sekarang dijaman modern saat ini, gedung2 tersebut ditutupi dengan tambahan buatan sendiri yang diimpikan oleh penduduk yang ingin menghadirkan sedikit lebih banyak ruang dan sedikit lebih banyak kepribadian ke dalam kehidupan mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

 Sebuah apartemen era Soviet yang terlihat kumuh dengan faade yang dipasangi AC dan unit2 kecil yang sangat terlihat ......

 

Begitulah perubahan jaman, termasuk di Tashkent, apalagi setelah memisahkan diri denagn negara adikuasa Uni Soviet yang berfaham sosialis "sama rasa sama rata".

Blusukanku Bersama Zoyir di perkampungan2 perkotaan ibukota Tashkent ini, aku mengamati Dimana banyak apartemen2 dan hunian2 era Soviet mengalami pertambahan dan perluasan.

Banyak yang mengerjakan sendiri jika mereka berekonomi lebih baik, dan bahkan banyak di Tingkat lebih atas dengan menyewa designer atau arsitek untuk hidup lebih nyaman dan luas.

Seperti misalnya,

Balkon biasanya ditutup untuk membuat ruangan tambahan. Balkon biasanya sangat besar, antara 10 dan 20 meter persegi dan penduduk tidak terlalu sering menggunakannya karena musim dinginnya sangat dingin dan musim panasnya sangat panas. Akhirnya, balkon tersebut dipakai untuk menyimpan barang2 sebagai Gudang. Itu yang aku lihat disana.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

 Apartemen Tashkent yang kumuh, dengan balkon yang ditutup dan berfungsi untuk ruang dan AC yang dipasang dibeberapa unit hunian itu. Secara arsitektural sangat mengganggu, bukan?

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kalau ini, kupikir tidak melanggar untuk menjemur di teras, walau tetap mengganggu pemnadangan. Di seluruh dunia, apalagi yang berpenduduk padat, jemuran memang "sesuatu banget" .....

 

Daripada Gudang di balkon yang terlihat dari luar menjadi pandangannya tidak bagus, mereka menutupnya sebagai ruang baru.

Ada juga banyak bangunan apartemen berwarna abu2 khas era Soviet saat itu dengan bintik-bintik warna karena banyak orang mengecat ulang fasad apartemen mereka, menjadi berwarna kekuningan yang akhirnya menjadi salah satu ciri khas ibukota Tashkent saat ini.

Tetapi, sering kali menggunakan warna biru, hijau atau biru kehijauan, walau tidak banyak, dan yang merupakan warna yang sering digunakan dalam seni dekoratif Uzbekistan.

Ada pula perubahan lainnya, 

Penghuni lantai dasar mulai memprivatisasi ruang mereka dengan memagari sebagian kecil taman umum di depan apartemen mereka. Beberapa bahkan membangun pintu masuk pribadi ke apartemen mereka. Sehingga, penghuni sebuah apartemen yang dilantai dasar, menjadikan rumah mereka dengan pagar dan membuat taman .....

Memang terlihat indah dan Anggun, tetapi, apakah itu sesuai denagn ijin? 

Atau memang pemerintah membebaskan saja, asal mereka merawatnyaq dengan baik?

 Dan itu sebuah pilihan juga tentang aturan dan undang2 tentang peruntukan permukiman di Tashkent.

Sebagai seorang arsitek asing dari Indonesia dan jatuh cinta dengan negeri cantik ini, aku merasa semua tambahan buatan sendiri ini menginspirasi. Mereka memberi aku ide tentang cara membangun ruang yang lebih sesuai dengan kebutuhan orang.

Namun, aku juga melihatnya sebagai representasi perubahan dalam cara ruang digunakan di era pasca-Soviet. Selama pemerintahan negeri berfaham sosialis komunis, pejabat pemerintah menekankan dan mempromosikan ruang bersama. Dan, sepertinya saat ini, orang ingin memprivatisasi akses ke rumah mereka dan mengindividualisasikan gaya hidup mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kalau ini, kemungkinan besar sesuai dengn aturan, seperti yang banyak terjadi juga di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan lantai dasar sebagai bagian untuk trading atau toko2 yang juga bisa untuk fasilitaswi u=hunian2 diatawsnya atau lingkungan sekitarnya .....

 

Aku yakin sekali,

Tidak semua penambahan ini legal. Meskipun otoritas Uzbekistan mengizinkan penduduk untuk merenovasi interior atau dinding balkon mereka, mengubah fasad bangunan atau memprivatisasi sebagian taman umum adalah tindakan yang melanggar hukum.

Bahkan, yang  aku baca bahwa pemerintah pun  membongkar balkon yang ditambahkan secara ilegal dan mendenda penduduk karena bangunan mereka yang tidak diatur.

Ya, semua memang punya aturan masing2 dan memang harus dipatuhi. Jika tidak, negara itu akan menjadi negarahukum rimba, termasuk dalam segi arsitektural nya .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun