Daripada Gudang di balkon yang terlihat dari luar menjadi pandangannya tidak bagus, mereka menutupnya sebagai ruang baru.
Ada juga banyak bangunan apartemen berwarna abu2 khas era Soviet saat itu dengan bintik-bintik warna karena banyak orang mengecat ulang fasad apartemen mereka, menjadi berwarna kekuningan yang akhirnya menjadi salah satu ciri khas ibukota Tashkent saat ini.
Tetapi, sering kali menggunakan warna biru, hijau atau biru kehijauan, walau tidak banyak, dan yang merupakan warna yang sering digunakan dalam seni dekoratif Uzbekistan.
Ada pula perubahan lainnya,Â
Penghuni lantai dasar mulai memprivatisasi ruang mereka dengan memagari sebagian kecil taman umum di depan apartemen mereka. Beberapa bahkan membangun pintu masuk pribadi ke apartemen mereka. Sehingga, penghuni sebuah apartemen yang dilantai dasar, menjadikan rumah mereka dengan pagar dan membuat taman .....
Memang terlihat indah dan Anggun, tetapi, apakah itu sesuai denagn ijin?Â
Atau memang pemerintah membebaskan saja, asal mereka merawatnyaq dengan baik?
 Dan itu sebuah pilihan juga tentang aturan dan undang2 tentang peruntukan permukiman di Tashkent.
Sebagai seorang arsitek asing dari Indonesia dan jatuh cinta dengan negeri cantik ini, aku merasa semua tambahan buatan sendiri ini menginspirasi. Mereka memberi aku ide tentang cara membangun ruang yang lebih sesuai dengan kebutuhan orang.
Namun, aku juga melihatnya sebagai representasi perubahan dalam cara ruang digunakan di era pasca-Soviet. Selama pemerintahan negeri berfaham sosialis komunis, pejabat pemerintah menekankan dan mempromosikan ruang bersama. Dan, sepertinya saat ini, orang ingin memprivatisasi akses ke rumah mereka dan mengindividualisasikan gaya hidup mereka.