Kesimpulan dari penggabungan2 referensi yang kubaca dengan survey yang aku kerjakan ditambah dengan diskusi padat dengan sahabatku Zoyir tentang ini semua adalah, bagaimana Tashkent benar2 membangun kotanya untuk bisa membuka dirinya untuk dunia.Â
Karena, mereka sadar, ketika negeri cantik itu cukup terkukung dari Uni Soviet dan mulai membuka diri setelah presiden pertama wafat, mereka membutuhkan dukungan besar dari sahabat2 negara mereka. Dan, untuk itu mereka membangun Tashkent sebagai ibukota dengan sangat cepat.
Untukku sendiri,
Ini adalah bukti nyata tentang sebuah negara muda yang mampu cepat membangun, secara inklusif, walaupun memang mereka harus  lebih bekerja keras lagi, bukan hanya untuk mengundang negara2 sahabat kesana, tetapi juga mengembangkan kesejahteraan warganya.
Karena, tanpa warga untuk apa negeri cantik itu, jika tidak ada warga yang bisa merawat, membangun dan mengembangkan nya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H