Foto kanan, pintu bunker yang seperti pintu biasa yang juga terkunci. Biasanya ada tangga untuk turun kebawah,
Berbicara di ruang itu, selalu bergema,
Menggemakan suara2 hatiku tentang kehidupan masa lalu yang cukup menyeramkan menurutku.Â
Juga menggemakan betapa aku sudah jatuh cinta kepada negeri cantik itu, entah mengapa. Menggemakan juga bagaimana aku berkali2 berpikir, mengapa aku jatuh cinta teramat sangat tentang Uzbekistan ......
Sebanranya, sangat bertolak belakang dengan aku jatuh cinta kepada negeri cantik tersebut dengan kebutuhanku tentang negeri inklusi bagi keadaanku yang terbatas dengan kursi roda. Juga tentang kemungkinan aku tidak survie dengan keadaan permukiman yang seperti ini. Tetapi, entah bagaimana aku bisa sedemikian jatuh cinta tanpa aku bisa berbuat apapun .....
Yang jelas,Â
Jika aku memposting artikel ini, bagi siapapun yang membacanya dengan foto2 yang aku berikan, berapa banyak yang survive dengan keadaan hidup disana?
Akan banyak cerita seperti ini, di artikel2ku selanjutnya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H