Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita tentang Blusukanku di Tashkent, Bertahankah untuk Tinggal di Kehidupan seperti Itu?

27 Juli 2024   14:35 Diperbarui: 27 Juli 2024   14:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompleks bangunan apartemen2 itu terdapat beberapa Gedung apartemen yang sama dan sebangun. Seperti yang aku tuliskan di beberapa artikel sebelumnya bahwa salah satu konsep Uni Soviet secara negara berfaham sosialis yang "sama rata sama rasa", juga konsep membangun "tercepat dan termurah", di kompleks apartemen kali ini, memang aku merasakan demikian.

Kami berkelilng dari apartemen sat uke apartemen yang lainnya. Kesemuanya di gang perkotaan tersebut terdapat belasan Gedung apartemen, yang sepi terlihat tanpa penghuni, padahal saat itu sekitar jam 11.00 siang.

Suasana yang adem dan syahdu, memang akhirnya membuat aku nyaman, apalagi ditemani oleh sahabat dan malaikat pelindungku, Zoyirjon Narmatov yang selalu membantuk serta merekam perjalananku dengan kameranya.

Kami banyak diskusi. Atau lebih tepatnya, aku banyak bertanya tentan apa yang memang melintas di benakku untuk aku ingat sebagai bagian dari memori perjalananku di Tashkent ini. Sampai Zoyir mengajakku masuk ke sebuah lobby apartemen, yang memang aku ingin masuk ke dalamnya.

Sebelumnya, aku sempat menuliskan betapa duasana yang cukup menyeramkan ketika aku masuk ke salah satu Gedung apartemen dengan bau yang sangat menusuk. Bukan bau bangunan atau Gedung tua, tetapi9 sebuah bau yang aneh yang sepertinya aku belum pernah menciumnya.

Aku tetap tidak tahu, bau ap aitu, tetapi ketika kami berdiskusi dan Zoyir bercerita tentang tentara2 komunis sebelum melepaskan diri dari negara adikuasa berfaham sosialis, mereka bisa saja menembak warga sipil tanpa alasan.

Aku memang tidak menemukan, atau belum menemukan dokumen2 tersebut yang berhubungan dengan hal tersebut, tetapi otakku tidak mau berhenti berpikir dan menyambung2kan dengan bau aneh tersebut.

Kesimpulan awal di otakku adalah itu bau seperti bau anyir darah dimana tentara komunis tersebut menembaki warga sipil dan darahnya tidak terlalu dibersihakan bertahun2 kemudian, dan terserap oleh tanah liat dan berada disana bertahun2 .....

Entahlah .....

Alam pikiranku liar menuju kesana .....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun